SOLOPOS.COM - Warga gotong royong membersihkan puing di warung soto milik Hadi Suripto, 62, warga Pakis, Boto, Wonosari, yang ludes terbakar, Rabu (3/6/2015) pukul 01.00 WIB. (JIBI/Solopos/Ponco Suseno)

Kebakaran Klaten menimpa sebuah warung soto di Wonosari.

Solopos.com, KLATEN-Musibah kebakaran menimpa sebuah warung soto milik Hadi Suripto, 62, warga Pakis, Boto, Wonosari, Rabu (3/6/2015 ) pukul 01.00 WIB. Belum diketahui penyebab kebakaran, namun kerugian material ditaksir mencapai Rp50 juta.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, kebakaran tersebut kali pertama diketahui tetangga korban, Joko Sutopo. Semula, Joko Sutopo ingin membuang hajat di sungai di dekat warung soto. Saat itu, dirinya melihat kobaran api melalap warung soto milik Hadi Suripto. Selama kebakaran berlangsung sempat terjadi letupan beberapa kali yang diduga berasal dari letupan botol bensin dan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram.

“Saya langsung memberitahu warga lain untuk memadamkan api secara manual,” kata Joko Sutopo seusai kejadian.

Kobaran api selama beberapa menit itu menyebabkan warung soto milik Hadi Suripto ludes. Selain digunakan sebagai warung soto, bangunan seluas kurang lebih 72 meter persegi itu juga dilengkapi kamar tidur, dapur, dan ruang menonton televisi.

“Semua peralatan elektronik, seperti televisi, compact disc (CD), dan lain sebagainya ludes terbakar. Bahkan, uang senilai Rp1,5 juta juga terbakar. Kayu, lemari, dan peralatan rumah tangga (RT) lainnya turut terbakar. Total kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta-an. Beruntung saat kejadian, kondisi warung sepi. Penyebab kebakaran belum diketahui pasti,” kata menantu Hadi Suripto, yakni Amir Mahmud, 35.

Aparat kepolisian dan TNI di Wonosari turut membantu membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan Polsek Wonosari. Aparat kepolosian menyita beberapa barang-bukti (BB), seperti rangka televisi, rangka CD, dan rangka kayu.

“Sampai sekarang belum diketahui penyebabnya, apakah korsleting listrik atau yang lainnya. Kami masih menunggu soal itu,” kata salah satu pamong desa di Boto, Sumiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya