Soloraya
Kamis, 13 September 2012 - 16:48 WIB

KEBAKARAN LAWU: Tim Gabungan Sisir Lokasi Kebakaran Gunung Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran Gunung Lawu (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi Kebakaran Gunung Lawu (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

KARANGANYAR–Tim gabungan melakukan penyisiran di lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu yakni petak 63 atau sekitar Pringgodani. Penyisiran dilakukan untuk memastikan sisa-sisa kobaran api di sekitar lokasi kebakaran.

Advertisement

Petugas Perum Perhutani Solo, Farhan, memastikan kobaran api di lereng Gunung Lawu dipadamkan pada Rabu (12/9/2012) sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, hingga pagi hari asap masih tampak mengepul di lokasi kebakaran.
“Sekarang sudah padam, namun tim gabungan tetap siaga di lokasi kebakaran untuk menyisir sisa kobaran api,” katanya kepada Solopos.com, Kamis (13/9/2012).

Saat kobaran api kali pertama terlihat di lereng Gunung Lawu, tim gabungan yang terdiri dari petugas Perum Perhutani, SAR Karanganyar dan BPBD Karanganyar langsung menuju lokasi kebakaran hutan. Mereka disebar di beberapa titik mengelilingi lokasi kebakaran untuk mencegah menjalarnya kobaran api.

Hutan yang terbakar di sekitar Pringgodani sekitar satu hektare. Proses pemadaman terkendala kondisi medan yang terjal karena berada di sekitar tebing dengan ketinggian 90 derajat. Sehingga tim gabungan harus berjalan memutar untuk menuju ke lokasi kebakaran.

Advertisement

“Petugas Perum Perhutani yang di lokasi kebakaran sekitar 15 orang. Saat ini masih berada di lokasi kebakaran,” ujarnya.

Disinggung mengenai penyebab kebakaran, Farhan menjelaskan belum mengetahui secara detail penyebab kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu tersebut. Pasalnya, kawasan tersebut jarang dilewati para pendaki gunung maupun warga sekitar.

Sementara Camat Tawangmangu, Yopi Eko Jati Wibowo, mengatakan jalur pendakian Cemara Kandang ditutup sementara sejak kebakaran hutan pertengahan Agustus lalu. Penutupan jalur pendakian karena intensitas kebakaran hutan sejak dua bulan lalu meningkat.

Advertisement

Kobaran api cukup cepat menjalar ke wilayah lainnya karena angin berhembus cukup kencang. Apalagi pepohonan dan semak belukar di lokasi kebakaran dalam kondisi kering.

“Anginnya cukup kencang jadi kobaran api cepat merambat. Ini yang menjadi kendala pemadaman kebakaran hutan,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif