Soloraya
Rabu, 7 Januari 2015 - 10:30 WIB

KEBAKARAN PASAR KLEWER SOLO : Din Syamsuddin: Masalah Klewer Persoalan Bangsa

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Puslitbang Pemukiman, Kementerian Pekerjaan Umum, meneliti kondisi bangunan Pasar Klewer, Solo, Selasa (6/1/2015), pascakebakaran pasar itu. Penelitian tersebut untuk mengetahui kelayakan bangunan Pasar Klewer sebelum dilakukan pembangunan kembali berdasarkan kewenangan Pemkot Solo. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Kebakaran Pasar Klewer Solo mengundang keprihatinan banyak pihak. Din Syamsuddin Selasa (6/1/2015) malam bertemu dengan pedagang Klewer di Solo.

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, berempati terhadap kondisi ribuan pedagang yang menggantungkan hidup dengan berjualan di Pasar Klewer. Pasar tradisional yang menjajakan aneka jenis kain dan pakaian itu terbakar Sabtu (27/12/2014) sekitar pukul 20.00 WIB.

Advertisement

Pasar Klewer sebelah barat habis terbakar sedangkan Pasar Klewer sebelah timur masih utuh. Akibat kejadian itu sebanyak 1.532 kios, 765 oprokan, dan kios renteng sebanyak 137 buah. Sedangkan sebanyak 682 buah kios di Pasar Klewer sebelah timur tidak terbakar.

“Masalah Pasar Klewer bukan masalah Solo saja tapi bangsa. Ada hubungan erat secara historis dan ekonomis. Dari sini lahir Serikat Dagang Islam. Ini jadi perhatian organisasi masa Islam, MUI, dan Muhammadiyah. Kami dorong pembangunan kembali pasar klewer melibatkan seluruh pedagang.Pemerintah Kota Solo dan Jateng harus memberikan perhatian selayaknya,” kata Din saat ditemui wartawan seusai pertemuan bersama sejumlah pedagang Pasar Klewer di Kantor KUI Kampus Progam Studi Double Degree UMS, Jl. Dr. Rajiman Solo, Selasa (6/1/2014) malam.

Din menegaskan kedatangannya ke Solo sekaligus ingin silaturahmi dengan pedagang Pasar Klewer. Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Kusbani, menyampaikan terima kasih atas perhatian berbagai pihak terhadap kondisi Pasar Klewer.

Advertisement

“Kami mendapat perhatian dari berbagai pihak. Terima kasih banyak,” ujar dia.

Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Bambang Setiadji, menjelaskan sengaja memfasilitasi pertemuan malam itu. Dia juga menyinggung permodalan untuk pedagang setelah kebakaran.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif