SOLOPOS.COM - Pedagang berusaha menyelamatkan barang-barang yang tersisa akibat api yang membakar pasar Klewer, Sabtu (27/12/2014) (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Kebakaran Pasar Klewer Solo diyakini DSKS bukan karena korsleting. Atas dasar itu, DSKS berjanji mengawal hak para pedagang Pasar Klewer terbakar itu.

Solopos.com, SOLO — Dewan Syari’ah Kota Solo (DSKS) berharap revitalisasi Pasar Klewer terbakar tak mengurangi hak para pedagang pasar tekstil dan produk tekstil di Jl. dr. Rajiman, Solo, Jawa Tengah itu. Karena itu, pemerintah diminta mengembalikan hak para pedagang seperti sebelum terjadinya kebakaran Pasar Klewer Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Untuk menjamin hal itu, DSKS bermaksud melakukan pendampingan terhadap para pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo tersebut. “Kami melakukan pendampingan terhadap para pedagang Klewer, agar para pedagang memperoleh haknya seperti semula atau sesuai sebelum Pasar Klewer terbakar,” kata Sekretaris DSKS Tengku Azhar di Solo, Jumat (2/1/2015) petang.

Menurut Tengku Azhar, pihaknya khawatir terutama para pedagang kecil di Pasar Klewer, setelah dibangun yang baru mereka tidak mendapatkan haknya seperti sebelum kebakaran. “Kami khawatir setelah pasar dibangun baru, peta yang menempati pasar akan berbeda. Pedagang besar dari luar justru yang akan menguasai kios baru, sedang yang memiliki hak justru tersingkir,” katanya.

Menurut dia, jika bisa para pedagang kecil diberikan kios baru dengan gratis, tetapi kalau harus membayar maka pemerintah tak semestinya memberikan harga yang mahal. Karena, ia yakin pedagang kecil tidak akan mampu dan hak mereka akhirnya hilang dipakai pedagang lain yang bermodal lebih besar.

Bukan Korsleting
Ketua DSKS Muh Mulnudinillah menjelaskan, berdasarkan hasil informasi dari sejumlah saksi terkait kebakaran di Pasar Klewer, instalasi listrik sudah diperbarui empat tahun yang lalu sehingga ada indikasi kebakaran Pasar Klewer Solo itu disebabkan korsleting. Bahkan, kata dia, para petugas keamanan Pasar Klewer selalu mematikan listrik setiap tutup sore hari, kala pasar ditutup.

Menurut dia, pada kejadian kebakaran Pasar Klewer Solo, Sabtu (27/12/2014), petugas Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer Kusbandi, bersama petugas Satpam, dan warga lain mendapati nyala api di salah satu kios Blok D, lantai bawah. Petugas satpam kemudian berupaya memadamkan dengan tabung alat pemadam api ringan (APAR).

Mereka menghabiskan hingga 21 tabung, tetapi api justru dengan cepat membesar merembet di lantai dua Blok DD. Satpam merasa tidak mampu kemudian memanggil pemadam kebakaran. Namun, mobil pemadam kebakaran terlambat datang ke lokasi kejadian. Penyeprotan air pun tidak mampu melokalisasi api, sehingga datang bantuan mobil pemadam kebakaran lainnya, tetapi api sudah semakin meluas dan sulit dipadamkan.

Muh Mulnudinillah menjelaskan, pihaknya mendapat informasi satu tahun sebelum terjadi kebakaran Pasar Klewer Solo itu, ada kiriman paket berisi lima jeriken bensin dan korek api yang ditujukan kepada Ketua HPPK. “Kami telah menugaskan sebanyak 10 orang yang ditunjuk untuk mencari informasi terkait kebakaran Pasar Klewer,” katanya.

Polisi Yakin
Sebelumnya, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Nur Ali,  mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, diyakini penyebab kebakaran Pasar Klewer Solo adalah hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Menurut dia, kesimpulan tersebut didasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Cabang Semarang.

Tim Puslabfor, menurut Kapolda Nur Ali telah mengambil sejumlah sampel, antara lain panel pembagi listrik, abu sisa kebakaran, dan kabel-kabel. Kotak pembagi itu, menurut dia mengalami keropos sehingga berlobang dan kemasukan air. Hal itulah yang menurut dia menyebabkan korsleting.

Kesimpulan tersebut, yakin Kapolda Nur Ali sekaligus menepis dugaan adanya unsur kesengajaan dalam peristiwa kebakaran pasar yang menghanguskan sekitar 1.532 kios itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya