Soloraya
Minggu, 4 Januari 2015 - 21:30 WIB

KEBAKARAN PASAR KLEWER SOLO : Lokasi Pasar Darurat Klewer Masih Buram

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang Klewer mengumpulkan sisa kebakaran, Senin (29/12/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Kebakaran Pasar Klewer Solo menyisakan masalah. Salah satunya, hingga kini pedagang belum mendapat kepastian pembangunan pasar darurat.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo belum kunjung memastikan lokasi pasar darurat bagi 1.532 pedagang Pasar Klewer. Sepekan setelah peristiwa kebakaran, permintaan meminjam Benteng Vastenburg maupun kawasan Alun-alun belum mendapat respons.

Advertisement

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku telah mengontak Keraton Solo selaku pemilik Alun-alun dan Robby Sumampouw sebagai pemilik hak guna bangunan (HGB) benteng ihwal rencana pendirian pasar darurat.

Namun, pihaknya belum mendapat kepastian dari kedua belah pihak tersebut. “Pedagang kan inginnya di Alun-alun Utara, sedangkan Pemkot mengusulkan benteng. Sampai sekarang belum bisa ditentukan karena dua-duanya (Keraton dan Robby) belum ada jawaban,” ujarnya saat ditemui wartawan di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (4/1/2014).

Advertisement

Namun, pihaknya belum mendapat kepastian dari kedua belah pihak tersebut. “Pedagang kan inginnya di Alun-alun Utara, sedangkan Pemkot mengusulkan benteng. Sampai sekarang belum bisa ditentukan karena dua-duanya (Keraton dan Robby) belum ada jawaban,” ujarnya saat ditemui wartawan di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (4/1/2014).

Sembari menunggu izin, pihaknya terus melakukan kajian kelayakan dua tempat tersebut. Menurut Rudy, Vastenburg cenderung lebih representatif dari segi luas wilayah. Kawasan seluas 31.533 meter persegi itu diyakini mampu menampung seribuan pedagang plus tempat parkir.

“Di benteng lebih aman dan nyaman. Nanti pedagang masuk di kawasan benteng, sedangkan lahan luar untuk parkir,” jelasnya.

Advertisement

Tolak Vastenburg

Sementara, pedagang Klewer konsisten menolak benteng sebagai lokasi pasar darurat. Koordinator blok Pasar Klewer, Muflichatin, mengatakan ada empat alasan yang melandasi pemilihan Alut sebagai pasar darurat. Poin utamanya yakni kedekatan dengan pasar sisi timur.

Menurutnya, sudah ada kerja sama yang terbentuk antara pedagang barat dan timur. “Seandainya pengin ngempit-ngempit dagangan dari timur kan masih bisa karena dekat. Rata-rata bakul juga pelanggan kedua lokasi ini,” tuturnya kepada Solopos.com.

Advertisement

Dia menambahkan pemilihan Alut juga dapat menghalau aktivitas pedagang bermobil yang selama ini merugikan pedagang Klewer. Menurutnya, pedagang bermobil kerap “memotong kompas” dengan berjualan mandiri di Alut.

Padahal pedagang tersebut sejatinya adalah pemasok pedagang Klewer. “Kalau kami ditempatkan di benteng, pedagang bermobil di Alut semakin merajalela. Pedagang Klewer bisa semakin terpuruk.”

Pejabat Humas Pasamuan Pasar Tradisional Surakarta (Papatsuta), Faizul Kirom, meminta Pemkot tidak terpaku pada infrastruktur bangunan dalam memilih pasar darurat bagi pedagang. Aspek sosiologis atau kebiasaan pedagang perlu dipertimbangkan untuk kelancaran pasar darurat.

Advertisement

“Secara emosional, pedagang sisi timur dan barat  itu tak terpisahkan. Ada kerjasama antarblok yang selama ini sudah terbentuk. Kalau dipisahkan terlalu jauh bisa repot,” ujarnya.

Faizul menilai ada baiknya Pemkot menyeriusi usulan pedagang yang meminta pasar darurat dibangun di Alut. Menurutnya, usulan itu jelas mencerminkan kebutuhan pedagang. “Dari segi komunikasi dan transportasi, kedekatan ini menguntungkan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif