SOLOPOS.COM - Suasana di Kampung Batik Kauman Solo, Minggu (28/12/2014). (Mahardini NA/JIBI/Solopos)

Kebakaran Pasar Klewer Solo, Sabtu-Minggu (27-28/12/2014) juga berimbas ke Kampung Batik Kauman. Kampung wisata ini berlokasi tak jauh dari Klewer.

Solopos.com, SOLO Kebakaran yang melanda Pasar Klewer Solo, Sabtu-Minggu (28/12/2014), berdampak pada penjualan di Kampung Batik Kauman, Minggu (28/12/2014). Sejumlah pedagang yang tetap berjualan, mengalami penurunan omzet hingga 50%.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kampung Batik Kauman terletak persis di sebelah barat laut Pasar Klewer. Dengan jarak kurang dari 50 meter, salah satu pusat penjualan oleh-oleh batik dan souvenir khas Solo ini tetap berjualan untuk melayani wisatawan yang menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru di Solo.

“Sesuai jadwal kami memang jualan hari ini. Kan enggak ada hubungannya dengan Klewer. Kami di sini tetap berjualan,” kata Yose Rizal, 56, Pemilik Batik Mariko, saat ditemui Solopos.com di Kampung Batik Kauman, Minggu siang.

Meskipun tetap berjualan, Rizal mengutarakan dampak kebakaran Pasar Klewer membuat penjualan batik di tokonya lebih lesu lantaran akses jalan menuju kampung batik ini sebagian diblokade untuk kepentingan pemadaman.

Ngaruh sekali ke penjualan. Dari pagi sampai saat ini baru ada pelarisan. Banyak pengunjung yang cuma numpang lewat setelah melihat kebakaran,” bebernya.

Menurut Rizal, ia tetap berjualan karena prediksi puncak liburan Natal dan Tahun Baru terjadi Minggu ini. “Sabtu [( 27/12)] bisa dapat Rp4 juta. Saya kira hari ini puncaknya, ternyata Pasar Klewer kebakaran,” keluhnya.

Rizal yang juga memiliki satu kios batik di Pasar Klewer tersebut mengaku dirinya sempat menyelamatkan barang dagangannya. “Tadi malam [Sabtu], kami nekat mengeluarkan barang dagangan dari Pasar Klewer. Kalau tidak, sudah habis semua hari ini,” ujarnya.

Senada dengan Rizal, toko batik lain yang berada di Jl Wijaya Kusuma V Kauman juga mengeluhkan hal yang sama. Penjaga Toko Batik Abdila, Wiwik, 35, mengaku omzet pendapatan toko yang ia kelola mengalami penurunan hingga 50%.

“Kebanyakan pembeli dari luar kota yang tidak tahu kalau Pasar Klewer terbakar. Kalau pembeli lokal hampir tidak ada. Biasanya hari libur seperti ini bisa dapat Rp10 juta, tapi hari ini baru dapat sekitar Rp5 juta,” bebernya.

Selain terhambat akses jalan yang diblokade, menurut Wiwik, penjualan juga lebih lesu lantaran pemadaman lampu akibat kebakaran yang berlangsung lebih dari 16 jam tersebut.

“Kalau gelap seperti ini pengunjung jadi tidak bisa melihat-lihat koleksi yang ada di dalam. Padahal kebanyakan dagangan kami warnanya cenderung gelap. Motif tidak kelihatan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya