SOLOPOS.COM - Para pemilik kios di bantu para pegawai, pedagang kaki lima, dan warga mengevakuasi barang-barang dagangan tersisa dari kios-kios Pasar Klewer bagian barat yang terbakar, Minggu (28/12/2014). (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/Solopos)

Kebakaran Pasar Klewer Solo masih menimbulkan banyak spekulasi tentang penyebabnya. Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) pun membentuk tim investigasi.

Solopos.com, SOLO — Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) membentuk tim investigasi guna mengawal penyelidikan atas penyebab kebakaran pasar. Tim bakal bersinergi dengan aparat kepolisian untuk penuntasan kasus yang menelan kerugian Rp10 triliun tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pejabat Humas HPPK, Kusbani, saat ditemui Solopos.com di Masjid Agung, Pasar Kliwon, Senin (29/12/2014), mengatakan tim investigasi HPPK bersifat mendukung penyelidikan kepolisian. Pihaknya tetap memercayai aparat guna mengungkap penyebab kebakaran pasar. “Kami percaya penuh dengan kinerja kepolisian. Namun hal ini memang perlu pengawalan secara serius dan tuntas,” ujarnya.

Kusbani mengatakan ada beberapa versi penyebab kebakaran yang diterimanya dari sejumlah pedagang. Versi yang telah mengemuka yakni akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan di blok D, titik asal api. Yang paling ekstrem yakni unsur kesengajaan atau sabotase.

Sedangkan dugaan penyebab kebakaran akibat korsleting ditentang pedagang lantaran instalasi listrik di sekitar titik api telah dipadamkan. “Ada juga versi lain yang disampaikan pedagang, tapi belum bisa kami beberkan karena perlu filter dan bukti penguat,” tutur dia.

Pihaknya mengaku mendapat dukungan Polri dalam usaha mencari informasi. Di sisi lain, HPPK mengapresiasi rencana pembuatan panitia khusus (pansus) hingga tim pencari fakta independen guna menyibak motif di balik kebakaran Klewer. Usulan pansus diinisiasi Fraksi Partai Golkar sedangkan tim pencari fakta merupakan ide Muhammad Taufiq, Ketua Ikatan Advokat Indonesia Solo. “Kami mendukung sekali, memang harus menjadi perhatian. Jangan sampai pengusutan kasus berhenti di tengah jalan.”

Sementara itu, Pejabat Humas Pasamuan Pasar Tradisional Surakarta (Papatsuta), Faizul Kirom, mengatakan bola penuntasan kasus Klewer berada di tangan kepolisian. Pihaknya berharap aparat mampu menjawab kepercayaan masyarakat dengan penyelidikan yang serius dan transparan. “Stigma di sebagian warga bahwa pasar kobong itu karena dibakar harus dimentahkan. Apalagi puslabfor sudah terjun,” ujarnya.

Disinggung isu sabotase yang beredar seiring kebakaran Klewer, Faizul meminta semua pihak menahan diri. Dia mengatakan asumsi-asumsi tanpa landasan kuat justru dapat memperkeruh upaya penuntasan kasus. “Tim [polisi] sebaiknya diberi kesempatan untuk mengorek masalah ini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya