SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Klewer yang kiosnya habis terbakar api menggelar dagangannya dengan mengapling tenda di sisi barat Alun-Alun Utara Solo, Selasa (6/1/2015). Pengaplingan oleh para pedagang Pasar Klewer tersebut merupakan imbas dari tidak tersedianya tempat yang dapat digunakan untuk alternatif berdagang sementara atau pasar darurat. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Kebakaran Pasar Klewer Solo undang simpati UMS. Kampus double degree disiapkan untuk pengganti sementara lokasi Pasar Klewer terbakar itu.

Solopos.com, SOLO — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) siap meminjamkan satu hektare lahan di kampus double degree perguruan tinggi swasta itu, Jl. dr. Radjiman, Solo, sebagai ganti Pasar Klewer yang terbakar. Lahan tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai pasar sementara guna menampung korban kebakaran Pasar Klewer Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tawaran tersebut disampaikan saat PP Muhammadiyah menggelar pertemuan dengan Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Selasa (6/1/2015) malam. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin hadir langsung mendengarkan keluh kesah para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Klewer Solo. Hadir pula dalam pertemuan menyikapi pasar Klewer terbakar itu Ketua Majelis Tafsir Alquran (MTA) Ahmad Sukina dan tokoh Mega Bintang Moedrick M. Sangidoe.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Bambang Setiaji menyatakan kesiapan perguruan tinggi yang dipimpinnya membantu pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo. “Kami tawarkan kepada pedagang Pasar Klewer, ada lahan seluas satu hektare di [Kampus] double degree ini,” ujarnya dalam pertemuan di Pasar Klewer terbakar itu, Selasa malam.

Tawaran peminjaman lahan itu dilakukan sebagai bentuk empati Muhammadiyah kepada pedagang Pasar Klewer. Bahkan, UMS rela  meminjamkan lahan tersebut selama dua tahun ke depan. “Kalau bersedia, silakan dimanfaatkan hingga dua tahun ke depan. Entah mau dipakai sepekan sekali, dua kali, atau setiap hari. Sebab, pembangunan kampus ini masih sekitar tiga tahun lagi,” imbuhnya.

UMS Siapkan Advokasi
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar UMS juga memberikan bantuan advokasi hukum dan pendampingan melalui akademik kepada pedagang Pasar Klewer. Menurutnya, musibah kebakaran Pasar Klewer bukan menjadi masalah lokal, tetapi juga masalah bangsa, khususnya umat Islam di Indonesia.

“Saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam, ini sudah menjadi ketentuan Allah SWT dan harus disikapi dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketawakalan. Bahkan, saya tadi mendengar pedagang sudah mulai stres dan frustrasi. Ini tidak hanya menjadi masalah lokal Solo, tetapi jadi persoalan bangsa, khususnya umat Islam,” katanya dalam rapat.

Menurutnya, Pasar Klewer memiliki ikatan sejarah ekonomi dengan umat Islam di Indonesia. Bahkan, pasar tersebut juga disebut sebagai lambang gerakan ekonomi umat Islam di Indonesia dan menjadi pusat berdirinya Syarikat Dagang Islam (SDI).

Din meminta agar pemerintah Solo dan pusat segera membangun kembali Pasar Klewer terbakar tersebut. Bahkan, dia meminta agar pemerintah melibatkan pedagang dalam proses revitalisasi pascakebakaran Pasar Klewer Solo. “Dalam proses pembangunan nanti, mutlak harus melibatkan pedagang. Jangan sampai pedagang yang jumlahnya tidak sedikit, lalu posisinya dimarginalkan. Hemat saya, juga tidak perlu investor dari luar. Tidak hanya anggaran dari Pemkot Solo, tetapi juga dari provinsi dan pusat,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya