SOLOPOS.COM - Pemadan memadamkan kebakaran empat kios gudang rongsong di depan kantor DPXC PDIP di Brengosan Solo, Minggu (2/8/2015) dini hari. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos TV)

Kebakaran Solo terjadi di depan kantor PDIP di Brengosan.

Solopos.com, SOLO — Empat gudang untuk menyimpan barang-barang rongsok terbakar pada Sabtu (1/8/2015) sekitar pukul 21.45 WIB. Namun, petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Hingga Minggu (2/8/2015) dini hari, api belum padam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, api melalap empat gudang menyimpan rosokan. Isi gudang itu aneka barang rongsok, seperti besi, plastik, kardus, dan lain-lain. Informasi yang dihimpun, api muncul kali pertama dari salah satu gudang paling timur. Api merembet dengan cepat karena gudang berisi barang-barang yang mudah terbakar.

Namun, Kepala BPBD Solo, Gatot Sutanto, menuturkan belum dapat memastikan penyebab kebakaran. “Kami menerima laporan dari warga bahwa ada kebakaran di depan kantor DPC PDIP Solo. Kami langsung mengirimkan mobil pemadam kebakaran milik Bakorwil II Surakarta dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang berada di Pedaringan. PMK lain masih kami stanby-kan ke Bangak,” kata Gatot saat ditemui wartawan di lokasi kebakaran, Sabtu.

Sebanyak lebih dari tujuh pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. Hingga pukul 00.00 WIB, api belum berhasil dipadam. Api masih muncul dari tumpukan barang-barang yang sudah hangus terbakar.

“Yang terbakar tempat menyimpan rongsok. Tempatnya pengepul. Belum tahu apa sebabnya. Ini kosong [tidak ada orang yang menunggu atau menginap]. Prediksinya karena ini kemarau dan banyak barang-barang yang kering dan mudah terbakar,” ujar dia.

Menurut Gatot, gudang untuk menyimpan rosok itu milik empat orang. Beberapa di antara, Kuncoro dari Mangkuyudan, Basuki dari Nusukan, dan lain-lain. Sementara itu, salah satu pemilik gudang rongsok, Kuncoro, menuturkan menerima kabar gudang miliknya terbakar dari temannya.

Kuncoro menuturkan isi gudangnya hanya kardus. Kardus itu seharusnya sudah dijual Sabtu sore. Namun, sopir yang membawa mobil bak terbuka enggan mengangkut rosokan itu.

“Ada 1,5 ton kardus. Ya namanya musibah, mau bagaimana? Tadi harusnya diangkut mobil jam 17.00 WIB. Tapi katanya sudah enggak bisa. Yasudah. Kardus semua di gudang. Enggak ada Rp10 juta kerugiannya,” ungkap Kuncoro saat ditemui Espos sedang duduk tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya