SOLOPOS.COM - Kondisi penuh asap sesaat setelah MCB terbakar, Rabu (6/4/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kebakaran Solo menimpa MCB Kantor Dishubkominfo Solo.

Solopos.com, SOLO–Alat pengaman korsleting listrik atau mini circuit breaker (MCB) di Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo meledak dan terbakar, Rabu (6/4/2016) sore.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Akibat kejadian tersebut seluruh pegawai kantor dinas setempat berhamburan meninggalkan gedung dua lantai tersebut. Kebakaran yang membuat pemadaman listrik di kantor Dishubkominfo juga membuat sistem transportasi pintar (Intelligent Transport System) lumpuh sekitar satu jam.

Salah seorang saksi yang berada di Kantor Dishubkominfo saat kejadian, Rosyid, 28, mengatakan dari posisinya yang berjarak 10 meter dari kotak MCB sempat mencium aroma hangus sebelum kejadian pada pukul 15.30 WIB.

“Tadi yang di sini sempat mencium bau sangit. Tiba-tiba terdengar suara ledakan kencang dari dekat parkiran kendaraan tempat kotak MCB. Tadi sempat muncul percikan api dan kepulan asap,” tuturnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu petang.

Setelah terdengar ledakan, sambungnya, pegawai kantor setempat yang baru beraktivitas mulai berhamburan ke luar meninggalkan gedung. “Sebagian pegawai lari menyingkirkan kendaraan yang parkir di sana. Sebagian lagi memadamkan api dengan APAR [alat pemadam api ringan]. Selang 15 menit, mobil dari PLN datang,” katanya.

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat mengatakan pihaknya secara berkala rutin mengecek kondisi trafo di kantornya. “Trafo rutin kami pantau. Tapi ini ternyata ada kabelnya yang didalam kotak [MCB] yang tidak bagus. Posisinya kan di dalam dan tersegel dari PLN. Tidak kelihatan,” jelasnya.

Herman, sapaan akrabnya, menuturkan dampak dari kebakaran kotak MCB di tempatnya sempat membuat sistem transportasi pintar yang dikelola Dishubkominfo lumpuh sekitar sejam.

“Setelah meledak listrik termasuk untuk CC-Room dan server pusat kami matikan semua. Dampaknya lumayan. ATCS [alat pengontrol lampu lalu lintas berbasis teknologi] dan pantauan CCTV sempat mati. Beberapa lokasi jadi sempat macet karena biasanya traffic light kami intervensi. Selain itu server untuk lelang juga sempat mati,” bebernya.

Disinggung soal kerugian, Herman mengatakan dampak dari kebakaran dan meledaknya kotak MCB tersebut tidak signifikan. “Tidak besar ruginya. Hanya sempat mengganggu sistem. Rapat juga bubar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya