SOLOPOS.COM - Pemulung mengais barang-barang sisa kebakaran kios buku Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional, Solo, Jumat (2/8/2013). Pemkot Solo menegaskan tak akan merelokasi pedagang Busri pascabencana, bahkan akan membangun ulang 22 kios yang hangus dengan dana APBD Perubahan 2013. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Kebakaran kios buku Sriwedari Solo

Pemulung mengais barang-barang sisa kebakaran kios buku Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional, Solo, Jumat (2/8/2013). Pemkot Solo menegaskan tak akan merelokasi pedagang Busri pascabencana, bahkan akan membangun ulang 22 kios yang hangus dengan dana APBD Perubahan 2013. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO —  Forum Komunikasi Sriwedari (Foksri) Solo melayangkan surat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berisi tuntutan agar dibuatkan kios darurat dalam waktu dekat. Foksri juga meminta Pemkot segera membangun kios buku secara total, yakni sebanyak 97 kios dari barat sampai timur. Selain itu, Foksri meminta suntikan modal senilai Rp25 juta per kios untuk pemilik 33 kios yang terbakar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tuntutan itu merupakan hasil musyawarah Foksri pada Jumat (2/8/2013) sore. Surat Foksri itu semula bakal dikirim ke Pemkot, Sabtu (3/8/2013). Namun, karena Pemkot libur, surat baru bisa dikirim Senin (5/8/2013). Berdasarkan hasil inventarisasi Foksri jumlah kerugian akibat kebakaran 33 kios itu mencapai Rp2,6 miliar.

“Sebelumnya kami sudah komunikasi dengan Ketua DPRD Solo [Y.F. Sukasno] terkait musibah kebakaran itu. Respon dari Pak Kasno positif. Belum lama ini, penasihat Foksri juga menerima SMS [short message service] dari Pak Rudy [Wali Kota Solo] bahwa kios darurat akan mulai dibangun Senin besok,” ujar Sekretaris Foksri, Gatot, saat dijumpai Solopos.com, Sabtu.

Gatot menerangkan kios darurat itu diharapkan dibangun di sebelah utara puluhan kios yang terbakar. Sedangkan untuk pembangunan kios secara total, kata dia, bisa dilakukan secara bertahap. Selain 97 kios untuk pedagang, Gatot mengusulkan adanya dua lokal tambahan yang berfungsi untuk sekretariat paguyuban pedagang dan kantor koperasi pedagang plus empat tempat MCK. Untuk antisipasi kebakaran, Gatot juga menyarankan agar dipasang tabung pemadam kebakaran.

“Yang lebih penting saat ini bantuan logistik bagi pedagang korban kebakaran. Mereka kan tidak bekerja selama proses pembangunan kios darurat. Jadi mereka butuh makan juga. Dari perhitungan kami, mereka butuh Rp22 juta untuk pengadaan logistik selama dua pekan. Saya berharap janji Wali Kota itu bisa segera terealisasi,” jelasnya.

Terpisah, salah satu pemilik kios yang terbakar, Rakimin, 54, mengatakan selama tiga hari terakhir para korban kebakaran belum pernah mendapat bantuan logistik. Beberapa pedagang buku yang tidur di pinggir jalan pun tak ada yang memberi selimut atau sekadar pengisi perut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya