SOLOPOS.COM - Pemulung mengais barang-barang sisa kebakaran kios buku Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional, Solo, Jumat (2/8/2013). Pemkot Solo menegaskan tak akan merelokasi pedagang Busri pascabencana, bahkan akan membangun ulang 22 kios yang hangus dengan dana APBD Perubahan 2013. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Kebakaran kios buku Sriwedari Solo

Pemulung mengais barang-barang sisa kebakaran kios buku Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional, Solo, Jumat (2/8/2013). Pemkot Solo menegaskan tak akan merelokasi pedagang Busri pascabencana, bahkan akan membangun ulang 22 kios yang hangus dengan dana APBD Perubahan 2013. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Permintaan pedagang kawasan mburi Sriwedari (Busri) soal kompensasi dipastikan sulit terealisasi. Pasalnya, Pemkot belum memiliki payung hukum untuk mengucurkan bantuan tersebut. Diberitakan sebelumnya, Forum Komunikasi Sriwedari (Foksri) mengusulkan pemberian kompensasi modal senilai Rp25 juta bagi masing-masing pemilik kios yang terbakar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan di kawasan Gladak, Senin (5/8/2013), mengatakan pemberian kompensasi bagi pedagang Busri rawan menimbulkan kecemburuan. Ketiadaan regulasi juga mempersulit penyaluran bantuan tersebut.

“Mau memberi (kompensasi) tapi regulasinya belum ketemu. Daripada timbul kecemburuan, mending dibikinkan kios baru saja,” ujarnya.

Wali Kota telah berancang-ancang mengajukan dana Rp375 juta untuk pembangunan ulang 22 kios di APBD Perubahan. Saat ini, detail engineering design (DED) kios permanen tersebut telah disusun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo.

Rudy menjanjikan kios baru nantinya lebih representatif dan terintegrasi dengan kawasan sekitar.

“Nanti kan ada pembangunan Museum Keris dan Koridor Bhayangkara. Konsepnya akan disesuaikan,” tutur dia.

Ihwal kios lain yang selamat dari kebakaran, Rudy memastikan kios itu juga akan dibangun ulang. Namun demikian, pembangunan baru bisa diusulkan di APBD 2014.
Menurut data Foksri, total ada 97 kios yang berdiri di Busri. Di sisi lain, pembangunan kios darurat bagi korban bencana mulai dikerjakan Senin. Menurut Rudy, pembangunan kios sementara itu menelan dana Rp80 juta dari dana tak terduga.

“Targetnya sebelum lebaran sudah berdiri.”

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, menegaskan pemberian kompensasi perlu aturan main. Menurutnya, Pemkot tak bisa seketika memberi bantuan tanpa alur normatif.
“Enggak bisa langsung ngecakne dhuwit. Pedagang jangan hanya pokoke,” ujarnya.

Ihwal pedagang yang mengeluh belum dapat bantuan logistik, Sekda bakal mengusahakannya. Namun, pihaknya mengatakan bantuan masih fokus di pembangunan kios darurat.

Lebih jauh, pihaknya memastikan bakal menyapu hunian liar yang ada di wiayah Busri. Sekda akan meminta instansi terkait mengecek sertifikat hak pakai (SHP) kios Busri untuk mengantisipasi penyelewengan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya