SOLOPOS.COM - Kondisi di SPBU Banyuagung, Solo, seusai dispenser BBM terbakar, Senin (23/11/2015). (JIBI/Solopos/Facebook)

Kebakaran Solo, tragedi SPBU Banyuagung tak berlanjut ke jalur hukum.

Solopos.com, SOLO  – Polsek Banjarsari Solo menghentikan penyidikan kasus tewasnya seorang warga akibat terbakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Banyuagung, Banjarsari, 23 November 2015.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Baca:
Korban SPBU Banyuagung Meninggal Dunia
Biaya RS Korban Tembus Rp100 Juta
Sopir-Kernek SPBU Banyuagung Ditahan Polisi
Duar! Dispenser Ditabrak, Konsumen Berlarian

Pihak keluarga korban dan pelaku telah sepakat untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. Kapolsek Banjarsari Kompol Danu Pamungkas mengatakan insiden kecelakaan yang menewaskan seorang warga RT 003/ RW 014 Kadipiro, Banjarsari, Sulasmo, itu tak dilanjutkan ke persidangan.

Alasan utamanya, keluarga korban tak menginginkan kasus tersebut dilanjutkan ke ranah pidana. “Korban dan pelaku ini ternyata masih teman karib. Keluarga korban mengakui bahwa pelaku ini teman baik korban selama hidupnya,” papar Danu saat ditemui Solopos.com di Mapolsek setempat, Jumat (8/1/2015).

Insiden maut yang menewaskan Sulasmo tersebut terjadi di SPBUBanyuagung, Banyuanyar, Banjarsari, Solo beberapa waktu lalu. Kejadian itu bermula saat sebuah truk berpelat nomor H 1595 SW memasuki area SPBU dari arah pintu barat.

Ketika sudah mendekati dispenser SPBU di sisi selatan, truk yang dikemudikan warga RT 001/ RW 015 Cemani, Grogol, Sukoharjo, Frenki Setiawan, 33, tersebut tak kunjung berhenti. Diduga rem blong, truk tersebut terus melaju dan menghantam dispenser SPBU berkode 4457111.

Seketika, dispenser SPBU roboh dan langsung menyulut kobakaran api. Mengetahui kejadian itu, para pegawai dan warga yang mengantre mengisi bahan bakar motor (BBM) di SPBU tersebut langsung kocar-kacir menyelamatkan diri, tak terkecuali sopir truk.

Namun nahas bagi Sulasmo. Pengendara sepeda motor honda astrea berpelat nomor AD 5484 RH itu tak sempat menyelamatkan diri karena hanya beberapa jengkal di dekat lokasi kejadian. Saat itu juga, korban langsung tersambar api.

Tubuh lelaki itu bahkan tersungkur di lantai dengan api yang masih menyala-nyala di tubuhnya. Korban mengalami luka bakar 90% di sekujur tubuhnya. Sulasmo akhirnya mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat dirawat intensif di RSUD dr. Moewardi Solo.

“Karena keluarga korban tak menginginkan kasus ini dilanjutkan dan memilih jalan kekeluargaan, akhirnya kasus ini kami hentikan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya