SOLOPOS.COM - kebakaran di hutan rakyat di Kecamatan Gondang, Sragen, Jumat (18/9/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sragen melanda di kawasan hutan rakyat di Kecamatan Gondang, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Hutan rakyat seluas 30 hektare di perbatasan Desa Sambi Kecamatan Sambirejo dan Desa Tegalrejo Kecamatan Gondang terbakar, Jumat (18/9/2015). Api kebakaran hutan tersebut nyaris merembet ke permukiman penduduk.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kebakaran hutan itu melanda di Dusun Pahingan RT 016, Dusun Soka RT 017-018 Desa Tegalrejo dan sebagian di wilayah Desa Sambi. Warga mengetahui api sudah menjalar hampir masuk ke permukiman warga sekitar pukul 12.30 WIB. Para warga sigap memadamkan api secara manual dengan menggunakan ranting pohon yang masih hijau. Puluhan orang beramai-ramai memadamkan api sembari menunggu tim pemadam kebakaran tiba.

“Warga spontanitas berdatangan untuk memadamkan api. Saya setelah mendapat laporan warga langsung berkomunikasi dengan Polsek Gondang dan pihak pemadam kebakaran. Kemungkinan kebakaran berlangsung sejak sebelum Salat Jumat. Kami hanya khawatir bila api sampai merembet ke permukiman penduduk,” kata Jayabaya Desa Tegalrejo, Sri Suparlan, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Jumat siang.

Bukan hanya warga yang ikut memadamkan api. Personel Babinkamtibmas dari Polsek Gondang, Briptu I Wayan Sutandra, juga ikut memadamkan api. Sekitar pukul 13.00 WIB, dua unit mobil pemadam kebakaran datang. Sulitnya medan membikin petugas pemadam kebakaran kerepotan. Para petugas tak mampu membawa selang air ke tengah hutan.

Sri Suparlan tak mengetahui lokasi api yang muncul kali pertama. Dia meminta para warga tetap berjaga-jaga dan waspada bila nanti muncul titik api baru.
“Gesekan dahan kering saja bisa mengakibatkan kebakaran karena suhu udara cukup panas. Kemarau panjang membuat hutan mengering dan mudah terbakar,” ujar dia.

Sri menyebut luas area hutan yang terbakar mencapai puluhan hektare. Hutan rakyat itu merupakan milik warga. Dia belum bisa menaksir kerugian material akibat kebakaran hutan itu.
“Kalau kerugian relatif kecil karena belum sampai membakar pohon-pohon jati di hutan itu. Kejadian itu baru kali pertama terjadi di hutan ini,” imbuh dia.

Seorang warga Dusun Soka, Agus Budiyanto, 40, mengatakan hutan rakyat di wilayah Soka yang terbakar seluas 10 hektare. Dia menduga munculnya api itu kemungkinan karena puntung rokok. Dia mengatakan para warga tidak mengira kalau terjadi kebakaran hutan.

“Kalau tidak ketahuan warga mungkin api sudah masuk permukiman. Hal itu yang kami antisipasi,” katanya.

Kepala Desa Tegalrejo, Hery Setiawan, menyebut luas hutan rakyat itu mencapai 100 hektare dan hanya 30 hektare di antaranya yang terbakar. Hutan rakyat itu, kata dia, sempat menjadi hutan percontohan dan mendapat juara I lomba hutan rakyat tingkat nasional pada 2005. Dia tidak bisa memprediksi gejala alam itu.

“Ya bisanya hanya antisipasi. Ini peristiwa kali pertama. Selama kebakaran tidak ada korban jiwa dan kerugian material relatif minim. Pohon-pohon jati bisa selamat. Kami mengimbau kepada warga tetap waspada untuk mengawasi areal hutan terdekat agar kebakaran susulan tidak merembet ke permukiman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya