Solopos.com, SRAGEN — Sebagian bangunan rumah milik seorang pemulung di Dukuh Pentu, Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, ludes dilalap di jago merah, Minggu (16/2/2014). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena rumah dalam keadaan kosong saat ditinggal pemiliknya pergi bekerja.
Kerugian akibat kebakaran yang diduga karena korsleting itu ditaksir sekitar Rp20 juta. Tetangga korban, Sri Purwani, 49, mengatakan kali pertama mencium bau gosong yang dikira kabel terbakar sekitar pukul 12.40 WIB. Beberapa menit kemudian, terdengar dentuman cukup keras dari rumah korban pasangan Untung Somali, 60, dan Sumiyem, 58, disertai dengan kobaran api. Warga yang panik langsung berkumpul di rumah korban dan bergotong royong memadamkan api. Mereka bersama-sama mengambil air dan mengguyur kobaran api dengan alat seadanya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Pemilik rumah, Sumiyem, yang datang beberapa menit setelah api dipadamkan tak kuasa menahan kesedihan. Ia bahkan berulangkali tak pingsan ketika tahu rumahnya terbakar. “Tahu rumahnya terbakar, dia [Sumiyem] langsung pulang. Sampai-sampai, ia meninggalkan kendaraannya entah di mana. Sampai saat ini belum ketemu. Dari tadi dia menangis terus dan tubuhnya lemas,” ucap Daryono.