Soloraya
Sabtu, 7 Juni 2014 - 12:15 WIB

KEBAKARAN WONOGIRI : Gara-gara Puntung Rokok, Tiga Rumah Ludes Terbakar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membersihkan puing-puing sisa kebakaran rumah milik Agustinus Sunardi, 52 disaksikan anggota Polsek Giriwoyo, Sabtu (7/6/2014). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI–Peristiwa kebakaran menimpa rumah milik Agustinus Sunardi, 52, warga Dusun Kepek RT 002/RW 009, Desa Sendangagung, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Sabtu (7/6). Tiga rumah dalam satu komplek ludes. Api diduga berasal dari putung rokok dan kerugian ditaksir senilai Rp115 juta.

Informasi yang dihimpun solopos.com, peristiwa kebakaran diketahui, Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB oleh penghuni rumah. Saat kejadian, ada tiga orang yang tidur di rumah tersebut, yakni Anastasia Hartini dan dua anaknya, Bekti dan Rosa, pelajar kelas II SMP Pangudi Luhur, Giriwoyo. Kebakaran diduga akibat kelalaian salah seorang anak korban bernama Bekti.

Advertisement

Barang-barang yang ikut terbakar di antaranya, hasil bumi berupa gabah, surat-surat penting seperti ijazah, lima buah buku sertifikat, uang tunai Rp15 juta dan sepeda angin. Kepada warga, Bekti bercerita, Jumat malam dirinya merokok di kamar tidurnya. Tak lama kemudian, puntung rokok dibuang namun menimpa kasur berbahan kapas. Pembuangan putung rokok diperkirakan berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB. Bekti melihat api membakar kasur dan berusaha mematikannya.

Setelah melihat api tak menyala, Bekti berpindah tempat ke ruang tengah untuk menonton televisi. Bekti tidur di ruang tengah tersebut. “Bekti belum memastikan apakah api yang membakar kasur sudah padam atau belum sehingga ditinggal ke ruangan lain,” ujar salah seorang warga yang berada di lokasi, Surati.

Ternyata, api masih menyala dan membakar dua kamar yang lain. Anastasia bersama dua anaknya baru mengetahui api membesar pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB. Ketiga bergegas menyelamatkan diri. “Api membakar tiga rumah milik korban, yakni rumah bagian depan, rumah induk dan dapur. Kerugian senilai lebih dari Rp100 juta. Suami korban atau Pak Agus kerja di Solo.”

Advertisement

Kapolsek Giriwoyo, AKP Gunawan berada di lokasi kejadian dan ikut menyemprotkan air untuk memadamkan api. Mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, Kapolsek menjelaskan, peristiwa kebakaran murni kelalaian. Korban bersama anggota keluarga masih bisa menggunakan rumah sebagai gudang yang terhindar dari amukan si jago merah.

Menurutnya, kendala yang dihadapi warga di antaranya jarak rumah korban dengan tetangga jauh dan air tidak tersedia secara cukup. “Tetangga korban tidak bergegas datang karena jarak rumah dengan rumah yang lain jauh. Air yang dipergunakan untuk memadamkan juga beraliran kecil dan sering macet.”

Lebih lanjut dijelaskannya, korban bersama keluarga bisa memanfaatkan rumah lain untuk tinggal sementara. “Selama ini, rumah yang terpisah dari rumah induk bisa dipergunakan. Rumah itu selama ini dipergunakan untuk menyimpan hasil bumi. Mereka bisa memanfaatkan bangunan itu untuk bertempat tinggal,” ujar Kapolsek.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif