SOLOPOS.COM - Personel linmas mempraktikkan cara memadamkan api menggunakan karung goni basah di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Rabu (2/8/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Kebakaran Wonogiri, warga diimbau memperhatikan instalasi listrik dan tidak membakar sampah sembarangan.

Solopos.com, WONOGIRI — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Wonogiri mengadakan sosialisasi standar prosedur dan manual pencegahan kebakaran, Selasa-Kamis (1-3/8/2017).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sasaran sosialisasi itu yakni petugas perlindungan masyarakat (linmas). Dalam kegiatan itu dipaparkan pula sejumlah langkah pencegahan kebakaran.

Warga diimbau memperhatikan instalasi listrik dan tak sembarangan membakar sampah. Hal itu untuk mencegah terjadinya kebakaran hunian dan kebun.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wonogiri, Joko Santosa, kepada Solopos.com, Rabu (2/8/2017), menyampaikan potensi kebakaran pada musim kemarau seperti sekarang lebih tinggi. Upaya pencegahan penting dilakukan.

Menurut dia, kebakaran dapat dipicu dari listrik. Sebaiknya warga memperhatikan instalasi listrik di rumah untuk memastikan tidak terjadi korsleting.

Kebakaran hunian umumnya akibat korsleting. Selain itu warga diimbau tidak menggunakan obat nyamuk bakar. Sebagai gantinya dapat menggunakan alat khusus atau obat nyamuk oles.

“Beberapa waktu lalu terjadi kebakaran akibat obat nyamuk. Ini harus menjadi pengalaman supaya tidak terjadi lagi,” kata dia saat ditemui di sela-sela kegiatan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri.

Warga juga diimbau tak membakar sampah. Sampah sebaiknya di buang di tempat pembuangan sementara (TPS) atau dikubur dalam tanah. Apabila terpaksa membakar sampah, sebaiknya diawasi hingga pembakaran selesai sepenuhnya untuk memastikan api tidak merambat ke pohon/tumbuhan kering, seperti bambu.

“Jangan sampai kebakaran barongan [rumpun bambu] di Giritirto, Senin lalu, terulang lagi. Itu awalnya juga membakar sampah,” imbuh dia.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kebakaran rumpun bambu terjadi di Dusun Mbaben pukul 17.30 WIB. Kebakaran diduga bermula ketika ada orang yang membakar sampah tanpa diawasi.

Alhasil, saat api merambat ke rumpun bambu tidak diketahui akhirnya membakarnya. Joko meminta warga secepatnya menghubungi pemadam kebakaran melalui nomor 0273 322013 apabila terjadi kebakaran di mana pun tempatnya.

Dia menegaskan pelayanan pemadaman gratis. Oleh karena itu warga diminta tak segan-segan melaporkan kebakaran kepada pemadam kebakaran.

Sosialisasi standar prosedur dan manual pencegahan kebakaran, Selasa-Kamis, diikuti 210 personel linmas desa/kelurahan di Kecamatan Wonogiri dan Selogiri. Diharapkan para peserta menularkan pengetahuan ihwal pencegahan kebakaran kepada warga di masing-masing lingkungan supaya warga lebih memperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan kebakaran.

Kegiatan menyasar personel linmas karena mereka lah yang paling dekat dengan warga. Salah satu personel linmas, Triyatno, 47, mengapresiasi kegiatan sosilisasi pencegahan kebakaran yang diikutinya.

Dia memastikan akan menyampaikan pengetahuan ihwal langkah-langkah pencegahan dan cara menangani kebakaran kepada warga saat pertemuan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya