SOLOPOS.COM - TERENDAM -- Banjir akibat luapan Bengawan Solo merendam areal pertanian di Sragen, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

TERENDAM -- Banjir akibat luapan Bengawan Solo merendam areal pertanian di Sragen, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN – Sebanyak 26 hektare tanaman hortikultura di Sragen mengalami gagal panen akibat banjir yang melanda sejumlah daerah sejak Minggu (1/1/2012) hingga Selasa (3/1/2012). Dinas Pertanian (Dispertan) Sragen menghitung kerugian akibat gagal panen pada puluhan tanaman hortikultural itu mencapai Rp 440 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dispertan Sragen, Haryoto, saat dijumpai wartawan, Selasa, mengungkapkan 26 hektare tanaman hortikultura itu menyebar di 11 kecamatan yang dilanda banjir akibat luapan Bengawan Solo. Selain puluhan hektare tanaman itu, kata dia, ada sebanyak 4.122 hektare tanaman padi dari 41.277 hektara total tanaman padi di Sragen terendam air banjir. Haryoto berharap khusus untuk tanaman padi tidak terjadio gagal panen bila, Selasa kemarin, kondisi air bisa surut.

“Jenis tanaman hortikultura yang gagal panen itu terdiri atas melon sebanyak satu hektare, bawang merah sebanyak lima hektare, cabai tiga hektare, kacang panjang seluas 11 hektare dan ceme seluas empat hektare. Kerugian per hektarenya berkisar antara Rp 6 juta-Rp 60 juta,” ujar Haryoto disela-sela pemberian bantuan sembako kepada ratusan warga Sribit dan Tenggak, Sidoharjo.

Total nilai kerugian akibat puso pada 26 hektare tanaman hortikultura, sambung dia, mencapai Rp 440 juta. Dia mengaku bakal mendata ulang potensi gagal panen pada tanaman padi. “Hingga kini, kami belum bisa mendeteksi berapa banyak tanaman padi yang berpotensi gagal panen. Tanaman padi yang mulai berbunga kalau terendam air selama tiga hari bisa tereancam puso. Mudah-mudahan sore ini turun hujan, sehingga padi yang setelah terendam air bisa bersih daunnya setelah hujan,” tambahnya.

Haryoto bakal menyampaikan hasil pendataan ulang itu kepada Gubernur Jateng dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dimintakan bantuan berupa bibit unggul atau bantuan lainnya. Dia mengungkapkan biasanya bantuan dari pusat berupa bibit unggul, termasuk untuk tanaman hortikultura yang gagal panen juga kemungkinan akan mendapatkan bantuan bibit.

JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya