SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

KARANGANYAR — Tingkat kebocoran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar masih melebihi ketentuan standar pemerintah pusat sebesar 20 persen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Direktur Teknik PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Suparno, mengatakan kebocoran pipa air PDAM di kisaran 23 persen. Salah satu penyebab tingginya kebocoran adalah aksi pencurian air oleh pelanggan. Modusnya dengan cara mengubah bagian pipa air di dekat meter air.

“Tingkat kebocoran air naik turun di angka 23 persen. Penyebabnya banyak pencurian air oleh pelanggan,” katanya, Jumat (21/9/2012).

Suparno menjelaskan pencurian air paling marak terjadi pada musim kemarau. Jajaran PDAM Tirta Lawu menurut dia terus berupaya menekan angka pencurian air guna mengurangi persentase kebocoran dan kerugian materil. Namun pada praktiknya masih saja terjadi tindakan ilegal itu. Di sisi lain tingkat kebocoran air PDAM Karanganyar masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kebocoran di Kota Solo.

Penyebabnya adalah jaringan pipa air PDAM Tirta Lawu masih tergolong baru karena dipasang sekitar tahun 1987. Berbeda dengan jaringan pipa PDAM Solo, dimana masih banyak yang merupakan peninggalan zaman Belanda.

“Sebab lainnya ialah kami memanfaatkan air gravitasi sehingga mudah mendeteksi kebocoran. Berbeda dengan Solo yang menggunakan instalasi pengolahan air (IPA). IPA banyak membuang air seperti untuk pengoperasian blower yang dihitung sebagai kebocoran,” imbuhnya.

Hingga akhir Agustus 2012 jumlah pengguna jasa layanan PDAM Tirta Lawu Karanganyar mencapai 39.113 pelanggan. Mereka tersebar di 14 wilayah kecamatan di Bumi Intanpari. Wilayah yang tidak mendapat layanan PDAM Tirta Lawu berada di lereng Gunung Lawu yang notabene tersedia banyak air. Warga setempat juga terhitung mudah mendapatkan air bersih.

“Untuk tarif, sudah beberapa waktu kami gunakan kebijakan tarif progresif,” terang dia.

Secara terpisah, seorang pelanggan PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Uun Santoso, warga RT 002/RW 014 Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, berharap layanan PDAM ditingkatkan. Kendati kuaitas air terbilang bagus, tapi volume air yang bisa dimanfaatkan Uun pada jam-jam sibuk, terhitung kecil.

“Pada pagi dan sore debit air kecil. Selain itu kalau bisa tarif diturunkan, sebab air PDAM kan tinggal ambil dari Gunung Lawu, ora kulakan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya