SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas gudang beras Bulog. (JIBI/Harian Jogja/Antara).

Kebutuhan bahan pangan khususnya beras di Karanganyar mengalami penurunan sebesar 50 persen.

Solopos.com, KARANGANYAR — Penyerapan beras yang dilakukan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) III Surakarta turun sekitar 50% karena dipengaruhi musim kemarau. Meski begitu, penyerapan kebutuhan bahan pangan berupa beras dinilai masih normal dan tidak mengalami kendala.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta, Yudy Prakasa Yudha, mengatakan meski berkurang tapi penyerapan beras terus dilakukan. Hal ini untuk menjaga pasokan kebutuhan bahan makanan beras untuk masyarakat. Dia mengatakan stok beras saat ini cukup banyak, yakni 50.000 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tujuh bulan berikutnya atau hingga Maret.

“Penyerapan beras terus dilakukan meski sedang musim kemarau tapi memang tidak sebanyak saat panen raya yang mampu menyerap hampir 1.000 ton per hari. Saat ini penyerapan yang dilakukan rata-rata 500 ton-750 ton per hari,” ungkap Yudy saat dihubungi Solopos.com, Selasa (11/8.2015).

Kepala Seksi Pelayanan Publik Perum Bulog Subdivre III Surakarta, Yuyu, menyampaikan hingga saat ini sudah menyerap 52.000 ton beras atau sekitar 61% dari target. Dia yakin mampu mencapai target penyerapan sebanyak 90.000 ton hingga akhir periode, yakni Oktober.

Penyerapan ini dilakukan yang bekerja sama dengan 97 mitra kerja, kelompok tani, satuan tugas (satgas) serta melalui unit pengolahan gabah & beras (UPGB) yang berada di Grogol, Mojolaban, dan Masaran. Dia menjelaskan mitra kerja memberi kontribusi penyerapan paling banyak, yakni 70% karena memiliki jangkauan yang luas.

Dia menyampaikan target penyerapan beras tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 130.000 ton. Penurunan target ini dilakukan berdasarkan penghitungan kebutuhan dan rencana move atau pengiriman beras ke luar daerah.

“Idealnya pasokan itu mencukupi untuk tiga bulan berikutnya. Kalau terlalu lama menyimpan beras nanti kualitasnya menurun sehingga target tahun ini disesuaikan dengan kebutuhan,” terang Yuyu saat ditemui secara terpisah di ruang kerjanya, Selasa.

Dia mengatakan saat ini sudah mengajukan move ke kantor wilayah sebanyak 3.000 ton. Hal ini mengingat pasokan kebutuhan pangan beras di Soloraya sudah lebih dari cukup. Namun belum ada keputusan akan dikirim ke daerah mana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya