Soloraya
Senin, 7 September 2020 - 19:53 WIB

Kebutuhan Dana Besar, Jembatan Pilang-Gedongan Sragen Belum Pasti Dibangun Tahun Depan

Muh Khodiq Duhri  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang Rupiah di Bank, Jakarta, 21 April 2016. (Reuters/Darren Whiteside)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen belum bisa memastikan Jembatan Pilang-Gedongan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dibangun pada 2021. Hal itu disebabkan besarnya kebutuhan anggaran dana yang dibutuhkan.

Pembangunan jembatan tersebut menelan anggaran dana senilai Rp2,4 miliar untuk pembangunan fondasi dan Rp1,7 miliar untuk pembebasan lahan pada 2019. Dalam APBD Perubahan 2020, Pemkab Sragen kembali mengganggarkan dana Rp1,7 miliar untuk melanjutkan proses pembebasan lahan.

Advertisement

Rapid Test Covid-19 di Pabrik Garmen Mendak Delanggu Dipantau Langsung Dinkes Klaten

Kebutuhan anggaran dana untuk pembangunan fisik jembatan sepanjang 150 meter dan lebar 7 meter yang berada di perbatasan Kecamatan Masaran-Kecamatan Plupuh itu diperkirakan mencapai sekitar Rp30 miliar. Dana sebesar itu kemungkinan bisa direalisasikan dalam dua tahun anggaran yakni pada 2021 dan 2022.

Kendati demikian, belum ada kepastian apakah proyek pembangunan Jembatan Pilang-Gedongan bisa dimulai pada 2021.

Advertisement

"Sudah kami usulkan ke Bappeda atau TAPD [tim anggaran pemerintah daerah]. Selanjutnya tugas sudah di Bappeda. Tugasnya DPU [sebatas] mengusulkan," papar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Marija, kepada Solopos.com, Senin (7/9).

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen, Zubaidi, juga belum bisa memastikan apakah proyek pembangunan jembatan itu bisa dianggarkan dalam APBD 2021. "Ini masih dalam proses pembahasan [APBD] 2021," papar Zubaidi.

Hari Ini Dalam Sejarah: 7 September 1228, Perang Salib Keenam Meletus

Advertisement

Jembatan Pilang-Gedongan merupakan pengganti dari Jembatan Gantung Kliwonan yang kini mulai lapuk dimakan usia. Meski begitu, jumlah pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor cukup banyak yang memakai jembatan gantung tersebut.

"Kalau pagi, warga yang mau lewat jembatan itu harus antre karena tidak bisa dari dua arah berlawanan. Lalu lintas di jembatan gantung itu bahkan lebih ramai dari lalu lintas di Jembatan Dari. Warga berharap sekali pembangunan jembatan itu segera terealisasi. Ini impian warga yang sudah lama," kata Kepala Desa Gedongan, Maryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif