Soloraya
Rabu, 11 Mei 2016 - 16:30 WIB

KEBUTUHAN POKOK BOYOLALI : Disperindag dan BKP3 Libatkan Penyuluh Pertanian Beri Info Pangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan harga di Pasar Gede. (JIBI/Solopos/Dok)

Kebutuhan pokok Boyolali, pemberian informasi harga komoditas akan melibatkan penyuluh pertanian.

Solopos.com, BOYOLALI–Sistem informasi harga komoditas yang akan dibuat dalam bentuk website juga akan menyertakan informasi keamanan pangan.

Advertisement

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) terkait sistem ini. Kepala BP3 Boyolali, Juwaris, bahkan menyebut anggaran untuk membuat website informasi harga komoditas sudah disiapkan.

“Nama website akan kami buat mudah diingat. Seperti www.info pangan. Kalau memakai nama SKPD mungkin orang tidak akan tertarik membuka. Jadi dalam website itu tidak hanya memuat harga tetapi juga informasi tentang keamanan pangan,” kata Juwaris, kepada Solopos.com, Rabu (11/5/2016).

Disperindag akan melibatkan petugas khusus atau kepala pasar untuk menginformasikan perkembangan harga komoditas di tingkat pasar, BKP3 akan melibatkan penyuluh pertanian untuk memantau perkembangan harga dan produksi di tingkat petani. Penyuluh pertanian ini akan bekerja sama dengan kelompok tani. “Yang jelas penyuluh pertanian di 19 kecamatan akan kami libatkan.”

Advertisement

Untuk pemantauan harga tidak hanya akan dilakukan di empat pasar tetapi lima pasar. Sebelumnya, Kepala Disperindag, Suyitno, menyebut sistem informasi harga akan menyasar empat pasar yakni Pasar Ampel, Pasar Cepogo, Pasar Sunggingan, dan Pasar Pengging. “Nanti ditambah Pasar Karanggede.”

Selain dalam bentuk website BKP3 saat ini juga tengah melobi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) untuk bisa memanfaatkan videotron yang ada di depan Pasar Boyolali Kota untuk memuat informasi harga pangan. Saat ini, videotron di depan Pasar Boyolali Kota disewa untuk iklan rokok. “Kami akan minta spot untuk menayangkan harga sembako,” kata Juwaris.

Informasi harga sembako melalui media ini sudah diterapkan di Pasar Gede Solo, yang sifatnya hanya menginformasikan harga sehingga tidak akan mempengaruhi proses yang sering terjadi di pasar tradisional, yakni tawar menawar.

Advertisement

“Ya, kira-kira seperti yang ada di Pasar Gede,” ujar dia.

Papan informasi harga bertujuan mewujudkan pasar yang jujur sehingga tidak ada pedagang yang bisa memainkan harga seenaknya. Selain itu harapannya bisa membentuk ekspektasi pasar, khususnya pedagang dan pembeli terhadap harga suatu komoditas.

Suyitno menambahkan ide pembuatan sistem informasi harga komoditas ini bermula dari keprihatinan pemerintah terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok yang sering tidak terkendali terutama pada momen-momen tertentu, seperti menjelang Puasa, Lebaran, atau hari libur panjang.

“Akhirnya kami sepakat membuat website dan kebetulan juga mendapat dukungan langsung dari BKP3.” Disperindag berharap dengan sistem ini bisa lebih mudah memantau kenaikan harga kebutuhan pokok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif