Soloraya
Kamis, 2 Februari 2023 - 18:11 WIB

Kecam Pembakaran Al-Qur'an di Swedia, KAMMI Solo Gelar Aksi

Nova Malinda  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Solo menggelar aksi bela Al-Qur’an di Bundaran Gladak, Solo, Kamis (2/2/2023). Mereka berorasi dan membaca Al-Qur’an sebagai ungkapan tidak terima atas pembakaran kitab suci Islam di Swedia beberapa waktu lalu. (Solopos.com/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO —Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indoesia (KAMMI) Solo menggelar aksi bela Al-Qur’an di Bundaran Gladak, Kamis (2/2/2023).

Pantauan Solopos.com, sekitar pukul 16.30 WIB, Mereka mulai berorasi dan membaca Al-Qur’an di Bundaran Gladak sebagai ungkapan tidak terima atas pembakaran kitab suci orang Islam di Swedia beberapa waktu lalu.

Advertisement

Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an mewarnai aksi damai yang digelar, salah satunya surat Al Qadr, Al Bayyinah, Al Zalzalah, Al Adiyat, Al Qariah, Attakatsur, dan lainnya. Tak sedikit sejumlah pengendara yang melintasi Bundaran Gladak turut menyaksikan aksi tersebut.

Koordinator aksi, Adestra Ayub Syawala, mengecam tindakan pembakaran mushaf Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, politikus sayap kanan Denmark. Sebagai umat muslim, menurut Adestra, tindakan Paludan menyakiti dan menebarkan kebencian terhadap umat Islam.

“Ini menyakiti hati umat muslim dunia, dan kami sebagai umat muslim di Solo, sebagai mahasiswa muslim, kami membuat gerakan untuk mengecamnya,” jelas dia.

Advertisement

Aksi damai ini mengajak masyarakat Kota Solo agar mengecam hal tersebut. Pembakaran Al-Qur’an dengan mengatasnamakan kebebasan demokrasi dinilai sebagai perbuatan tidak bermoral, tidak etis serta melanggar HAM. Selain itu, pembakaran mushaf Al-Qur’an dianggap menodai toleransi menodai keberagaman.

“Karena kami yakini bahwa itu bukanlah hal yang toleransi, itu kontradiktif dengan toleransi, apapun rasionalisasinya,” ujarnya.

Aksi ini dilakukan juga untuk mendorong agar pemerintah mengawal agar Swedia menindak tegas pembakaran tersebut. Karena menurut Adestra, pembakaran mushaf Al-Qur’an bukan kejadian kali pertama.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif