Soloraya
Selasa, 19 Juli 2022 - 09:38 WIB

Kecamatan Terluas di Sukoharjo, Lebih Luas dari Kota Solo

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu selamat datang di Sukogharjo. (ppid.sukoharjokab.go.id)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan luas wilayah mencapai 466,66 kilometer persegi, di mana kecamatan terluas di daerah ini?

Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sukoharjo di laman resminya, kecamatan terluas di daerah ini adalah Polokarto, dengan luas wilayah mencapai 62,18 km persegi atau 13,32 persen dari keseluruhan Sukoharjo. Jika dibandingkan dengan Kota Solo yang hanya 44,02 km persegi. wilayah Polokarto jauh lebih luas.

Advertisement

Sedangkan untuk kecamatan terkecil di Sukoharjo ada di Kartasura, yang lokasinya berbatasan langsung dengan Kota Solo, Jawa Tengah.

Kecamatan terluas di Sukoharjo ini memiliki 17 desa, meliputi Wonorejo, Kajuapak, Kenokorejo, Karangwuni, Ngombakan, Polokaro, Bulu, Bakalan, Tepisari, Pranan, Godog, Mranggen, Kemasan, Rejosari, Bugel, Genengsari, dan Jatisobo. Wilayah-wilayah tersebut terdiri dari 53 dusun, 124 RW dan 378 RT.

Advertisement

Kecamatan terluas di Sukoharjo ini memiliki 17 desa, meliputi Wonorejo, Kajuapak, Kenokorejo, Karangwuni, Ngombakan, Polokaro, Bulu, Bakalan, Tepisari, Pranan, Godog, Mranggen, Kemasan, Rejosari, Bugel, Genengsari, dan Jatisobo. Wilayah-wilayah tersebut terdiri dari 53 dusun, 124 RW dan 378 RT.

Baca Juga: Belum Terima Upah 20 Bulan, Berapa Sih Gaji Karyawan Paytren?

Mengutip penelitian dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, secara keseluruhan Polokarto berada di dataran dengan ketinggian 96 mdpl. Sebagain besar wilayah Polokarto merupakan daerah bukan sawah dengan persentase 55,59 persen.

Advertisement

Baca Juga: 4 Larangan di Sendang Drajat Gunung Lawu yang Dikenal Keramat

Dulu, mayoritas warga di Desa Karangwuni merupakan produsen gempol pleret. Kepala Desa Karangwuni di kecamatan terluas di Sukoharjo, Hartono mengatakan saat ini ada sekitar sembilan warga Karangwuni yang menjadi produsen gempol pleret.

Sisanya sekitar 15 orang menjual es gempol pleret ke berbagai wilayah. Belasan itu belum termasuk para reseller. Oleh karena itu, ia menduga jumlahnya lebih dari 15 orang.

Advertisement

Baca Juga: Museum Tertua Indonesia Ternyata Ada di Solo, Usianya Lebih dari 1 Abad

“Awalnya itu jualan di desa, lalu ada yang merantau hingga ke Semarang, dan jualan di sana. Tapi kalau sejak kapan saya kurang paham,” kata Kepala Desa Karangwuni itu, sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif