SOLOPOS.COM - Pusaran Kedung Goro, Desa Bolo, Kecamatan Wonosegoro, tempat tenggelamnya siswa MTs Kauman Kemusu, Rabu (14/12/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kecelakaan Boyolali, tim evakuasi hingga pukul 19.00 WIB belum menemukan jasad bocah MTs yang tenggelam di Kedung Goro.

Solopos.com, BOYOLALI — Tim penyelamat dari SAR Boyolali, Basarnas Solo, dan sukarelawan dari Pemuda Pancasila masih berupaya mencari keberadaan pelajar MTs yang tenggelam di Kedung Goro, Desa Bolo, Wonosegoro, Rabu (14/12/2016).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hingga sekitar pukul 19.00 WIB tim sukarelawan dan warga masih berusaha mencari alternatif solusi untuk mempermudah evakuasi. Salah satunya dengan membendung sungai di Kedung Goro yang lebarnya mencapai 25 meter.

Aliran air dibelokkan dan dibuat merata agar tidak terkonsentrasi di sekitar pusaran. “Evakuasi dihentikan dulu sementara 30-an anggota rescue dan warga membendung sungai,” kata sukarelawan dari Pemuda Pancasila, Wisnu Broto, Rabu malam.

Dedek Solikhul Afif, 14, siswa Mts Kauman Kemusu, tenggelam di Kedung Goro, Desa Bolo, Kecamatan Wonosegoro, Rabu pukul 10.30 WIB. Bocah asal Cekelan RT 002/RW 002, Kemusu, itu tenggelam saat berenang di kedung bersama empat temannya. Menurut warga Kebonan, Karanggede, Purnomo, 39, Dedek tenggelam pada pusaran kedung yang berkedalaman sekitar 10 meter.

Kejadian bermula saat Dedek melompat terjun ke dalam kedung. Setelah terjun Dedek terus tergulung pusaran air, muncul ke atas sebentar, kemudian tenggelam lagi dan tidak muncul lagi.

“Saya kebetulan sedang memancing di kedung ini. Tiba-tiba teman-temannya seperti ketakutan karena seorang temannya tenggelam, mereka berteriak-teriak minta tolong. Begitu kejadian teman-temannya malah pergi karena ketakutan,” ujar Purnomo, kepada Solopos.com, Rabu.

Mengetahui kejadian tersebut Purnomo langsung menghubungi Polsek Wonosegoro dan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Dia menghubungi tim evakuasi agar korban segera ditemukan dan dievakuasi. “Warga tidak ada yang berani menolong karena korban tenggelam di kedung yang cukup dalam,” ujar dia.

Tim SAR dari berbagai elemen berupaya mengevakuasi korban hingga Rabu petang. Selain dari SAR Boyolali, evakuasi juga dibantu tim sukarelawan dari Basarnas Solo, Komunitas Relawan Independen (KRI) Boyolali, Pemuda Pancasila Boyolali, dan Polsek Wonosegoro.

Dua penyelam dari SAR Boyolali sempat diterjunkan untuk bisa menjangkau posisi korban yang diduga berada di dasar kedung berkedalaman 10 meter. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Setelah dicoba ternyata berbahaya. Proses evakuasi akhirnya memakai jangkar,” ujar Wisnu. Dia mengatakan korban tenggelam di pusaran yang cukup deras dan berongga seperti ada sumur di dasarnya. Airnya terus berputar cukup deras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya