SOLOPOS.COM - Tim Identifikasi Polres Sragen memeriksa jenazah Putra Gautama, 18, pemuda asal Widoro RT 041/RW 012, Sragen Wetan, yang diduga tenggelam di kolam ikan milik jemaah Masjid MTA Perumahan Plumbungan Indah, Karangmalang, Sragen, Rabu (29/6/2016) pagi. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan air di Sragen terjadi di kolam ikan sebuah perumahan mengakibatkan seorang pemuda tewas.

Solopos.com, SOLO – Autopsi terhadap jasad pemuda asal Widoro RT 041/RW 012, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Putra Gautama, 18, yang tewas tenggelam di kolam ikan di Perumahan Plumbungan Indah RT 027, Karangmalang, Sragen, Rabu (29/6) pukul 03.45 WIB batal dilakukan. Padahal sebelumnya keluarga korban menghendaki autopsi karena kematian Putra Gautama dinilai tak wajar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kasatreskrim Polres Sragen AKP Maryoto mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menyatakan keluarga korban membatalkan permintaan autopsi jenazah korban tenggelam di kolam ikan.

“Saya tidak tahu alasan pembatalannya. Tahu-tahu autopsi dibatalkan. Jadi jenazah belum sempat dibawa ke Solo,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/6/2016) sore.

Maryoto juga menjelaskan kematian Gauta disebabkan tenggelam karena korban tidak bisa berebang di kolam ikan dengan kedalaman 2 meter. Sebenarnya ada bukti pil koplo, tetapi pihak polisi tak bisa berbuat apa-apa karena korban telah meninggal dunia.

Sebelumnya, peristiwa itu bermula saat Gauta, sapaan akrab korban, meninggalkan rumah untuk pergi ke gereja. Gauta baru lulus SMKN beberapa bulan lalu. Gauta tidak langsung pulang tetapi pergi nongkrong di warung hik di Jl. H.O.S. Cokroaminoto Plumbungan yang terletak dekat SDN 1 Plumbungan. Gauta mengobrol dengan teman-temannya di hik tersebut sampai larut malam. Setelah warung tutup, Gauta dan keempat temannya, yakni Alfian, 16, Darman, 16, Joko Supriyanto, 30, dan Robbi Yulianto, 25, berencana mencari belut di persawahan di sebelah barat Perumahan Plumbungan Indah.

Alfian, 16, warga Kampung/Kalurahan Plumbungan RT 009/RW 004, Karangmalang, Sragen, saat ditemui Espos di Mapolsek Karangmalang, Rabu pagi, menyampaikan awalnya Gauta dan temannya mencari belut di sawah yang habis dibajak. Dia mengatakan biasanya setelah sawah dibajak banyak belut yang keluar di malam hari.

“Karena tidak sabar mencari belut, Gauta mengajak mancing ikan di kolam yang bersebelahan dengan sawah. Tak bilang apa-apa, tahu-tahu Gauta turun ke kolam. Saya kira hanya cuci kaki, tak tahunya slulup [menyelam]. Setelah saya tunggu beberapa saat Gauta nongol di permukaan kolam. Lalu saya tinggal mencari kakak keponakan saya, Joko Supriyanto,” ujar Alfian.

Alfian dan Joko kembali ke kolam tetapi tidak menjumpai Gauta lagi. Alfian dibantu Darman mencari Gauta di sekitar kolam. Darman turun ke dasar kolam dan kakinya menyenggol bagian tubuh Gauta. Darman naik ke permukaan dan berteriak kalau Gauta tenggelam. Kedalaman kolam mencapai 2 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya