SOLOPOS.COM - Kondisi Gunawan seusai tertabrak mobil yang dikemudikan anak anggota DPRD Boyolali di jalan raya desa Keyongan, Nogosari, Selasa (6/12/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kecelakaan Boyolali, bakul susu keliling menjadi korban tabrakan oleh anak anggota DPRD Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Kasus kecelakaan yang melibatkan seorang bakul susu kedelai dengan anak anggota DPRD Boyolali berujung damai. Penabrak mengakui kesalahannya dan meminta damai dengan memberi uang ganti rugi senilai Rp1,2 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Keluarga penabrak mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab. Mereka mau menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Polisi hanya memediasi,” ujar Kapolsek Nogosari, AKP Warsito, kepada Solopos.com, Kamis (8/12/2016). Baca juga: Tak Terima Ditegur, Anak Anggota DPRD Tabrak Bakul Susu

Pernyataan damai kedua pihak itu dilakukan di kediaman Tiyono, keluarga penabrak dari anggota DPRD Partai Gerindra, Rabu (7/12/2016) sore. Surat pernyataan damai ditandatangani penabrak, Aray Dwiki Brahmanto, 21, dan kakak korban, Giyono, 27.

Dalam surat pernyataannya itu, Aray, mengakui kesalahannya dan meminta berdamai. Dia juga memberi uang tunai Rp1,2 juta sebagai ganti biaya berobat dan kerusakan motor korban yang ditabraknya.

Dalam insiden itu, Aray diketahui mengendarai mobil Ford Ranger. Anak pejabat publik tersebut tersinggung ketika ditegur bakul susu kedelai agar tak ugal-ugalan mengendarai mobil mewahnya di jalan raya, Selasa (6/12/2016).

Teguran ini rupanya disalahartikan. Aray berbalik arah lalu mengejar bakul susu yang menegurnya tadi. Setiba di tepi jalan raya Mangu-Nogosari di Dukuh Putat, Desa Keyongan, Nogosari, Aray menabrak motor matic tua yang dikendarai Gunawan, bakul susu itu.

Gunawan nyungsep ke tepi jalan raya. Motor tua itu menabrak pohon palem hingga roboh. Susu kedelainya pun berhamburan ke parit.

“Maksud bakul susu itu baik, yakni mengingatkan agar pengendara lain diberi jalan. Ternyata malah salah tampa,” jelas Kapolsek.

Kapolsek memastikan dalam menangani kasus tersebut polisi sudah menjalankan aturan sesuai prosedur. Kedua pihak juga sudah sama-sama sepakat untuk tak melanjutkan masalah itu ke ranah hukum tanpa intervensi dari pihak mana pun.

“Korban juga sudah menerimanya. Karena korban hanya mengalami luka ringan di pinggangnya,” terang dia.

Meski demikian, sambung dia, kejadian tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi semua para pengguna jalan raya. Dia mengingatkan agar para pengguna jalan raya bisa saling menghargai pengguna jalan lainnya.

“Jangan merasa mentang-mentang kendaraannya mewah lantas merasa memiliki jalan raya,” tegas dia.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar tak mengedepankan emosi saat berkendara. Ketika ada orang yang mengingatkan, kata dia, jangan langsung disalahartikan.

“Jangan lantas emosi yang dikedepankan. Ini membahayakan keselamatan orang lain,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya