Soloraya
Senin, 15 Juli 2013 - 21:08 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Gunakan Headset, Warga Kedungjati Grobogan Tewas Tertabrak KA

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Muji, 25, warga Kedung Mudal, Desa Padas, Kecamatan Kedungjati, Grobogan, tewas tertabrak Kereta Api (KA) Brantas. Diduga, korban tak mendengar laju kereta api saat melintas di atas rel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (15/7/2013), peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/7/2013) sekitar pukul 05.30 WIB. Korban melintas di perlintasan di tengah kawasan hutan Dukuh Ngandong, Desa/Kecamatan Juwangi, yang tak dilengkapi palang kereta api.

Advertisement

Di saat bersamaan, melaju KA Brantas nomor 118 jurusan Jakarta-Kediri dengan masisnis Yusri. Korban saat itu mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Vega pelat nomor G 5647 HM.
Kecelakaan pun tak terhindarkan. Korban berikut sepeda motornya terseret sepanjang 10 meter. Tubuh korban pun hancur akibat kecelakaan itu.

Masinis dan asistennya dikabarkan sempat melaporkan peristiwa itu kepada petugas Stasiun Kali Telawa, Juwangi. Laporan itu dilanjutkan kepada jajaran Polsek Juwangi yang berkantor tak jauh dari stasiun tersebut.

Kapolsek Juwangi, AKP Purnomo mengonfirmasi ditemukan botol berisi sisa minuman keras jenis ciu di dekat jenazah korban.

Advertisement

“Tapi kami belum bisa menarik kesimpulan ciu itu milik korban,” kata Purnomo mewakili Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto saat dihubungi Solopos.com.

Dia mengatakan korban diduga kuat tak mendengar laju kereta api. “Dugaan kuat tak mendengar, karena saat itu korban mengenakan headset [perangkat pendengar musik dan semacamnya],” tandasnya.

Korban pun, lanjut dia, diserahkan kepada keluarga di Kedungjati. Purnomo memastikan korban telah dimakamkan.

Advertisement

Lebih lanjut, Purnomo menyebut beberapa perlintasan kereta api di Juwangi tak dilengkapi palang pintu. Ditambah korban diduga mendengarkan musik saat melintas di perlintasan tersebut, kecelakaan kendaran dan kereta api dinilai rawan terjadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif