Soloraya
Kamis, 12 April 2018 - 16:45 WIB

Kecelakaan Boyolali: Kisah Penumpang Xenia Lolos dari Maut Setelah Mobil Ditabrak Pikap di Banyudono

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Mobil Daihatsu Xenia yang ditumpangi Ramilah, 58, warga&nbsp;<span>Dukuh Pete, Desa Sudimoro, Kecamatan Teras, Boyolali, bersama anak dan cucunya, ringsek setelah mengalami kecelakaan di&nbsp;<span>jalan Solo-Semarang, tepatnya di Desa Batan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Kamis (12/4/2018) sekitar pukul 08.00 WIB.</span></span></p><p><a title="Konser Europe Tandai Akhir Riwayat Stadion Sonolayu Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180411/492/909863/konser-europe-tandai-akhir-riwayat-stadion-sonolayu-boyolali-">Mobil Xenia tersebut bahkan sempat terguling beberapa kali</a> setelah ditabrak pikap Gran Max yang hendak mendahului truk di jalan tersebut. Ramilah saat dijumpai di&nbsp;<span>Klinik Pratama Rawat Inap Milla Husada, Pengging, Banyudono, Kamis, menceritakan sebelum kecelakaan terjadi dirinya&nbsp;</span>sedang mengobrol dengan anaknya, Fifi Andriana, 26, yang mengemudi mobil Daihatsu Xenia berpelat H 9169 JW.&nbsp;</p><p>Kala itu, sambil memegang lutut kirinya yang lebam akibat jatuh di selokan dekat rumah, Ramilah juga sesekali menengok ke arah tiga cucunya Nadifa, 6, Keanu, 4, dan Abizar, 3 dan satu keponakannya Tri Yuliani, 35, yang duduk di bangku tengah. Pagi itu mereka berenam akan pergi ke <a title="Ke Boyolali, AHY Memerah Sapi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180410/492/909399/ke-boyolali-ahy-memerah-sapi-">RS Karima Utama Surakarta di Kartasura, Sukoharjo. </a></p><p>Sesampainya di Desa Batan, Kecamatan Banyudono, tiba-tiba dia mendengar suara keras &ldquo;Brak!!!&rdquo;. Tubuhnya yang terikat pada <em>seat belt</em> pun berguling seiring dengan kondisi mobil yang tiba-tiba terguling. Tergulingnya mobil ia rasakan berkali-kali hingga secara refleks mulutnya berucap istighfar dan dan tasbih.</p><p>Dengan mata berkunang-kunang dan rasa pening di kepala akibat benturan, dia merasakan tangan, kaki, dan anggota badannya masih bisa digerakkan. &ldquo;Saya lihat anak saya [pengemudi] dan keponakan saya selamat, tapi bagaimana cucu-cucu saya? Saya khawatir sekali karena mereka masih kecil-kecil. Alhamdulillah setelah sata tengok ternyata mereka masih hidup meski mereka sudah dalam kondisi terbalik-balik dan berantakan di dalam mobil,&rdquo; imbuh nenek berhijab ini sambil menyeka air mata dengan tangannya.</p><p>Begitu keluar mobil, <a title="Pembunuhan Boyolali: Pembunuh Kasir Dapoer Kalimi Dituntut 10 Tahun Penjara" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180411/492/909812/pembunuhan-boyolali-pembunuh-kasir-dapoer-kalimi-dituntut-10-tahun-penjara">Ramilah merasa merinding dan berpikir betapa mengerikannya kecelakaan yang baru saja dialami keluarganya</a>. Dia melihat mobil Xenianya rusak, di kejauhan dia juga melihat sebuah mobil pikap rusak dalam posisi melintang di jalan dan sebuah truk. &ldquo;Ya Allah, ngeri sekali tadi. Saya trauma,&rdquo; ucapnya.</p><p>Perasaan yang sama diungkapkan Tri Yuliani. &ldquo;Ya Allah. Saya masih takut,&rdquo; ucap Tri gemetar sambil menggendong Abizar.</p><p>Sementara itu, ketiga bocah tersebut terlihat tidak mengalami luka, kecuali Nadifa yang mengalami sedikit lecet di jari tangan dan wajahnya.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif