SOLOPOS.COM - JANJI PESERTA-Perwakilan peserta membacakan janji peserta Diklat Operator Angkutan Umum yang diikuti oleh seluruh peserta, Senin (2/4/2012). Diklat digelar di Gedung PGRI, Wonogiri, Brumbung, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri. (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

JANJI PESERTA-Perwakilan peserta membacakan janji peserta Diklat Operator Angkutan Umum, Senin (2/4/2012). Diklat digelar di Gedung PGRI Wonogiri, di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri. (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Faktor humam error atau manusia menempati rangking pertama dari empat faktor penyebab kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penyebab utamanya adalah konsentrasi pengemudi kacau karena menelepon atau SMS, merokok, berbicara dan mengantuk saat mengemudi.

Pernyataan itu disampaikan oleh Iswanto, salah satu dosen dari Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal saat ditemui Solopos.com seusai pembukaan Diklat Operator Angkutan Umum di Gedung PGRI yang terletak di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Diklat diikuti 30 pengemudi AKAP dan AKDP di Wonogiri, Senin (2/4/2012) dan dihadiri Ketua DPC Organda Wonogiri, Edy Poerwanto, Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Juharno dan tamu undangan.

“Faktor humam error masih menempati posisi pertama penyebab kecelakaan di jalan raya. Karenanya diklat diharapkan memperkecil faktor tersebut sehingga keselamatan penumpang dan pengguna jalan yang lain menjadi lebih utama,” ujar Iswanto.

Dia menerangkan faktor manusia mencapai 91%, disusul faktor kendaraan 5%, jalan 3% dan lingkungan 1%.  “Dari 91% faktor manusia, 80% karena kacaunya konsentrasi saat mengemudi. Disebabkan pengemudi menelepon/SMS, merokok, berbicara dan mengantuk.”

Sementara Ketua DPC Organda Wonogiri, Edy Poerwanto dan salah seorang peserta Diklat, Sutino Wibowo berharap, Diklat digelar rutin sehingga pengemudi yang lain bisa mengikuti. “Diklat memberi manfaat cukup besar bagi para pengemudi. Paling tidak seorang pengemudi memiliki tanggungjawab dan disiplin tinggi saat di belakang kemudi,” ujar Sutino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya