SOLOPOS.COM - Sejumlah polisi Satlantas Polres Boyolali bersama Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jawa Tengah tengah memeriksa bukaan median jalan di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Raya Kartasura-Boyolali, Selasa (8/5). Pemeriksaan ini untuk mengetahui layak dan tidaknya bukaan median yang ada.

PEMERIKSAAN MEDIAN -- Sejumlah personel Satlantas Polres Boyolali bersama Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jawa Tengah memeriksa bukaan median jalan di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Raya Kartasura-Boyolali, Banyudono, Selasa (8/5/2012). Pemeriksaan ini untuk mengetahui layak dan tidaknya bukaan median yang ada. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI – Keberadaan bukaan median jalan di jalur Kartasura-Boyolali dievaluasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (8/5). Hal ini menyusul terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan enam rombongan pengantin asal Pati. Dari hasil penelitian banyak bukaan median kurang memenuhi syarat untuk putar balik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Bukaan median di sepanjang jalur ini hanya memenuhi syarat untuk kendaraan berbelok. Sedangkan untuk putar balik kurang memenuhi syarat. U-Turn harusnya ada ruang untuk haluan,” papar Kabid Lalu Lintas dan Kelaikan Kendaraan Dishubkominfo Jateng, Henggar Budi Anggoro, Selasa (8/5/2012).

Dijelaskan, bukaan median jalan di sepanjang jalur ini perlu dikaji ulang. Menurutnya, sejauh ini tidak ada yang layak untuk putar balik karena haluannya kurang. Nantinya akan dipilah-pilah mana yang boleh untuk putar balik dan tidak. Penambahan jumlah rambu-rambu lalu lintas di jalur ini sangat diperlukan.

Lebih lanjut Henggar menerangkan salah satu pemicu kecelakaan antara bus Sumber Kencono dan Isuzu Elf yang menewaskan enam orang adalah kurangnya rambu-rambu dan gelapnya penerangan jalan umum (PJU). Diakui, Kondisi jalan yang bagus membuat pengendara melaju kencang. Ditambah lagi, PJU belum menyala sehingga kondisinya gelap. “PJU itu menjadi satu paket dengan proyek pelebaran jalan Boyolali-Kartasura. Kami akan segera koordinasi dengan Bina Marga supaya PJU segera difungsikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Hastho Rahardjo melalui Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Sugino menyatakan seharusnya sepanjang jalur Kartasura-Boyolali disediakan bukaan median yang khusus untuk putar balik. “Kebijakan ini harus dikaji bersama dan tidak hanya satu pihak saja. Ini menyangkut kepentingan masyarakat luas. Kami juga meminta agar rambu-rambu segera dipasang dan PJU dinyalakan,” katanya.

Terpisah, Wakil Bupati Boyolali Agus Purmanto mendesak supaya PJU segera dinyalakan demi kepentingan masyarakat. Kecelakaan maut yang terjadi beberapa waktu lalu ini salah satunya dipicu kondisi jalan yang gelap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya