Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Dijumpai Solopos.com, Lilik mengaku sempat mencari keberadaan anaknya tersebut. Dia bercerita, selama perjalanan anaknya dititipkan kepada salah seorang kerabatnya yang bernama Maryani. Menurutnya, Maryani ikut dalam rombongan naik pikap bernopol AD 1776 JS yang dikemudikan oleh Kasimin, 42.
“Selama perjalanan, anak saya dipangku oleh Maryani karena saya tak mendapat tempat duduk. Ketika kecelakaan saya tak ingat di mana anak saya namun mendapat kabar bahwa anak saya selamat,” tuturnya.
Lebih lanjut diceritakannya, Hafiz sempat akan terjungkal ke jurang namun sempat ditarik oleh Maryani. Cerita itu pun terputus karena salah seorang keluarganya memberitahukan kalau ayahnya harus dirujuk ke Wonogiri. “Kalau Bapak dirujuk saya ikut. Yang merawat Bapak nanti siapa. Selang infus ini dicabut saya dan saya tidak usah dirawat. Saya tidak apa-apa,” ujarnya.
Anggota keluarganya pun mencoba memberikan nasehat namun Lilik Sugiyanti justru mengatakan, dirinya harus mengurus warganya yang meninggal. “Saya harus mengurus warga saya.”
Tak berapa lama, Haifz pun berada di pangkuannya. Anak yang baru berusia 13 bulan itu pun tersenyum saat dipotret. Luka di bagian kepala tak dirasakan oleh anak tersebut. Dia pun tak berhentinya mengucapkan rasa syukur karena empat anggota keluarganya yang ikut rombongan selamat. Yakni kedua orangtuanya bernama Kiman dan Ngatiyem serta anaknya bernama Hafiz. Hafiz sendiri sebelumnya sempat terpisah dari sang ibu.
Hafiz dirawat di RS Sumarmo Husada, Baturetno sedangkan Lilik dirawat di Rawat Inap Puskesmas Baturetno yang berjarak sekitar 1 km.