SOLOPOS.COM - PENANGANAN KORBAN -- Petugas medis memeriksa jenazah korban tewas dalam kecelakaan pikap di Baturetno, Wonogiri, Jumat (4/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

PENANGANAN KORBAN -- Petugas medis memeriksa jenazah korban tewas dalam kecelakaan pikap di Baturetno, Wonogiri, Jumat (4/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Sungguh tragis nasib 30 warga Dusun Bibit RT 001/RW 002, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri ini. Saat melakukan perjalanan dengan berdesakan di mobil pikap Kijang untuk mengikuti proses pembuatan e-KTP di kecamatan setempat, mereka justru mengalami kecelakaan parah yang menewaskan sejumlah warga. Bahkan ada seorang anak balita yang ikut menjadi korban tewas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Slamet dan Mulyono, dua warga yang berada di lokasi kejadian bercerita, evakuasi para korban dilakukan delapan kali dengan kendaraan seadaanya. “Ada dua yang tewas di tempat kejadian. Satu orang anak-anak dan satu lelaki,” ujar Slamet.

Mulyono menambahkan, sebagian penumpang terlempar ke jurang sedalam empat meter sejauh 10 meter. “Setelah menabrak tugu pembatas, mobil berbalik arah kembali ke timur. Tujuh penumpang terlempar ke bawah jembatan dan belasan menumpuk di sudut jembatan.”

Lilik Sugiyanti, 35, Kadus Bibit yang selamat pada kecelakaan itu bercerita, rombongan satu RT itu hendak foto e-KTP di Kantor Kecamatan Batuwarno. “Rombongan berangkat jam 07.00 WIB. Setiba di kantor kecamatan sekitar pukul 08.30 WIB mendapat kabar mesin pemotretan rusak sehingga warga memutuskan akan kembali setelah Salat Jumat,” paparnya.

Diceritakannya, saat berangkat rombongan melintasi jalur yang lebih pendek. “Kendaraan yang dipergunakan tidak kuat menanjak sehingga harus turun 10 penumpang terlebih dahulu agar bisa melanjutkan perjalanan. Kondisi itu terjadi di setiap tanjakan. Akhirnya warga khawatir melewati jalur semula dan memutuskan untuk berpindah rute melewati Kecamatan Baturetno karena kondisi jalan lebih rata,” paparnya.

Dahsyatnya kecelakaan tunggal yang terjadi itu membuat Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika turun langsung memimpin olah tempat kejadian perkara bersama-sama Kasatlantas AKP Juharno, Kanitlaka Iptu Jumari dan Kapolsek Baturetno, AKP Sarno. Mereka mengarahkan para penyidik Satlantas untuk memperjelas penyebab kecelakaan.

Bahkan di tempat kejadian, polisi sempat menghentikan sebuah mobil pikap bak terbuka yang melintas dengan berpenumpang empat orang di bak belakang. “Hentikan dulu kendaraan tersebut dan beri pembinaan,” perintah Kapolres pada personelnya.

Kasatlantas menambahkan, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena rem blong. “Sejak dahulu, tidak dibenarkan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut penumpang. Kenyataannya, hari ini terjadi kecelakaan tunggal dengan melibatkan kendaraan pikap jenis kijang kotak bak terbuka,” katanya.

Mantan Kasatlantas Polres Pekalongan ini meminta kecelakaan itu menjadi pengalaman bagi masyarakat yang lain. “Penyidik masih mengumpulkan data-data untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Namun hasil penglihatan di TKP tidak ditemukan bekas rem sedangkan jalur jalan menurun secara tajam. Bahkan sebelum lokasi kejadian terdapat tikungan sehingga kondisi sopir tak mampu mengendalikan kendaraannya.”

Ditambahkan oleh Kanitlaka, hasil pengecekan kendaraan ditemukan masa kir telah habis. “Pada bagian kir tercatat 2008 sehingga sudah telat empat tahun. Walau masa berlaku pelat nomor sampai 2015 tetapi uji kir terlambat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya