Soloraya
Sabtu, 5 Mei 2012 - 00:09 WIB

KECELAKAAN MAUT WONOGIRI: Korban Membanjir, Puskesmas Kewalahan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PERTOLONGAN -- Kesibukan terlihat di ruang rawat inap Puskesmas Baturetno, Wonogiri, tempat para korban kecelakaan mobil Kijang pikap dirawat. Sejumlah anggota Satlantas Polres Wonogiri juga terlihat melakukan pendataan korban. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

PERTOLONGAN -- Kesibukan terlihat di ruang rawat inap Puskesmas Baturetno, Wonogiri, tempat para korban kecelakaan mobil Kijang pikap dirawat. Sejumlah anggota Satlantas Polres Wonogiri juga terlihat melakukan pendataan korban. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Darah terlihat berceceran di lantai keramik ruang rawat inap Puskesmas Baturetno, Wonogiri, Jumat (4/5/2012). Bahkan ceceran darah terlihat mulai dari lobi, lorong hingga ke bangsal bagian barat.
Advertisement

Itulah darah para korban kecelakaan sebuah mobil kijang pikap AD 1776 JS, di Desa Belik Urip, Baturetno, Wonogiri, Jumat (4/5/2012). Dalam kejadian tersebut, sebanyak tujuh orang tewas dan 23 orang lainnya mengalami luka-luka. Salah satu korban tewas masih balita. Mobil itu rupanya mengalami rem blong sehingga menabrak pembatas jalan dan terjun ke jurang saat melalui jalan yang menurun.

Kepala Rawat Inap Puskesmas Baturetno, dr Budi Ashari menceritakan, dirinya bersama tim medis sempat kewalahan menerima kedatangan korban kecelakaan. “Pasien yang tak tertampung di bangsal terpaksa ditempatkan di lorong namun semua pasien tertangani,” jelasnya.

Dijelaskan oleh dr Budi Ashari, anggota tim medis bertindak cepat. Ambulans puskesmas disiapkan untuk mengangkut pasien yang dinilai kritis ataupun tak mampu ditangani. “Pasien dengan luka serius langsung dirujuk ke rumah sakit di Wonogiri,” terangnya.

Advertisement

Warga sekitar dan keluarga pasien silih berganti menengok bangsal rawat inap. Ketika mobil ambulans datang warga pun bergegas menengok ke dalam mobil untuk memastikan kondisi pasien. Gerimis hujan pun tak dihiraukan oleh anggota tim medis tersebut.

Dengan kaus tangan plastik di kedua tangannya dan tutup mulut, anggota tim medis merawat pasien yang diketahui telah meninggal. Sopir ambulans pun tak menghiraukan rasa lelah. Begitu korban meninggal telah selesai dibersihkan, dia langsung tancap gas mengantar pasien. Pasien yang sudah meninggal diantar ke daerahnya sedangkan pasien yang dirujuk dilarikan ke RS di Wonogiri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif