SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SOLO—Kecelakaan lalu lintas terjadi di perempatan Patung Wisnu, Manahan, Solo, Kamis (17/7/2014) pukul 16.30 WIB.

Satu unit sepeda motor Honda Karisma X terseret di kolong truk tanpa muatan sejauh 50 meter dari perempatan setempat hingga depan kantor Kodim 0735/Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Beruntung, pengendara sepeda motor yang terseret itu, Marsih, 36, warga Triagan, Mojolaban, Sukoharjo, selamat karena dapat menghindar sebelum sepeda motor terseret.

Akibat peristiwa tersebut karyawati di salah satu perusahaan pengadaan perumahan itu mengalami luka lecet di tangan, kaki kiri, dan bengkak kaki kanan. Dia mendapat perawatan di IGD RS Panti Waluyo, Solo.

Saat ditemui wartawan Marsih menceritakan peristiwa bermula ketika dia berhenti karena lampu rambu lalu lintas di perempatan Manahan menyala merah. Saat itu dia berada di Jl. Ahmad Yani sisi utara. Marsih berniat ingin pergi ke Bandara Adi Soemarmo, Solo.

Menurut Marsih, kala itu dia berhenti di depan truk berpelat nomor H 1585 VY. Setelah lampu rambu lalu lintas menyala hijau dia pun melaju. Namun, sebelum berbelok ke kanan ke Jl. Adisucipto tiba-tiba Marsih merasa sepeda motor berpelat nomor AD 2636 AP yang dikendarainya diseruduk kendaraan lain.

“Waktu itu badan saya langsung tersentak hingga sepeda motor saya jatuh. Saat bersamaan saya bisa melompat dan berlari ke timur menghindari truk yang menyeruduk saya. Saya teriak-teriak tapi truk itu terus jalan ke utara. Untungnya ada Pak Polisi yang saat itu siaga di pos [Pospolantas Perempatan Manahan]. Beliau yang memerintahkan sopir truk berhenti,” ulas Marsih di ruang IGD RS Panti Waluyo.

Dia merasa mendapat mukjizat dari Tuhan, karena masih diberi keselamatan dari peristiwa tragis tersebut. Dia tidak dapat membayangkan apabila dia tidak dapat melompat dan lari menyelamatkan diri.

“Untungnya lagi waktu saya lari ke timur lari saya cepat, jadi enggak tertabrak truk. Dan juga ketika itu tidak ada mobil yang melaju cepat dari utara,” imbuh Marsih.

Sopir truk, Bambang, 48, warga Semarang, kepada wartawan mengaku tidak mengetahui ada sepeda motor yang terseret di kolong truk yang dikemudikannya.

Dia mengetahui setelah ada polisi lalu lintas yang memberhentikannya. Dia mengaku hanya mendengar ada suara yang dia duga bersumber dari kolong truk. Bambang mengira per knalpot truk putus sehingga corong knalpot terseret di jalan.

“Saya tidak tahu kalau saya menabrak dan menyeret sepeda motor. Kalau saya tahu pasti berhenti,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya