SOLOPOS.COM - Tim Satlantas Polres Sragen melakukan olah kejadian perkara kecelakaan lalu lintas yang menewaskan warga Wonogiri di jalan raya Solo-Sragen, Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Selasa (24/5/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen terjadi di jalan raya Solo-Sragen, Desa Duyungan, Sidoharjo.

Solopos.com, SRAGEN–Subarno, 35, warga Dukuh Mesir RT 002/RW 004, Desa Sirmoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri tewas tertabrak truk tronton di jalan raya Solo-Sragen, tepatnya di wilayah Desa Duyungan, Desa Sidoharjo, Sragen, Selasa (24/5/2016) sekitar pukul 10.30 WIB. Subarno mengalami luka berat pada bagian muka, hidung, dan kepala bagian depan serta belakang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Peristiwa itu bermula saat Subarno mengendarai motor Honda Beat warna putih berpelat nomor AD 5000 VS dari arah timur (Solo) ke barat (Sragen). Sementara dari arah berlawanan, Robert Aris Widi, 32, warga Kebondowo RT 002/RW 009, Banyubiru, Kabupaten Semarang mengemudikan truk tronton berpelan nomor AD 1369 WA.

Robert saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Selasa siang, mengaku tak bisa menghindari tabrakan dan tak sempat menginjak rem. Dia mengisahkan dari arah Solo itu ada bus tak dikenal dan di belakang bus itu ada dua pengendara motor. Dia mengatakan posisi Subarno itu berada paling belakang.

“Saat truk yang saya kemudian beriringan dengan bus tiba-tiba motor Honda Beat yang dikemudikan korban itu langsung menyelonong ke tengah. Mungkin bermaksud mau mendahului bus itu. Karena tidak kesampaian akhirnya menabrak truk saya. Lajunya motor itu kencang. Saya tak sempat menginjak rem karena cepat,” ujar Robert.

Seorang pedagang jaket kulit di pinggir dekat lokasi kejadian, Iman Awaludin, 25, pun menguatkan keterangan Robert. Iman melihat laju motor cukup kencang dari arah Solo. Dia mengatakan motor itu mau mendahului bus tahu-tahu dari arah berlawanan ada truk tronton berisi plastik yang akan dikirim ke Sukoharjo.

“Orangnya [Subarno] tergeletak di tengah jalan. Sepedanya agak ke pinggir. Helmnya masih utuh tetapi mukanya penuh darah segar mengalir deras. Saat tergeletak itu digerak-gerakan tetap terdiam. Detak nadi di tangannya juga tidak ada. Kami berkesimpulan korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Iman.

Tim Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen tiba di lokasi kejadian sesaat setelah terjadi kecelakaan. Polisi langsung mengevakuasi korban ke RS PKU Muhammadiyah Masaran, Sragen. Polisi juga mengevakuasi motor korban dengan mobil pikap berwarna putih ke pos Lalu Lintas Bulu, Sidoharjo, Sragen.
Kanit Laka Iptu Sudarmaji pun datang ke lokasi kejadian bersama dua orang anggota. Sudarmaji melakukan olah kejadian perkara dengan memberi tanda dengan warna putih di tempat jatuhnya motor dan tubuh Subarno. Selain itu Sudarmaji juga melihat kondisi Subarno di Unit Gawat Darurat (UGD) RS PKU Muhammadiyah Masaran, Sragen. Namun Sudarmaji tak berkomentar apa pun.

Dokter jaga UGD RS PKU Muhammadiyah Masaran, dr. Indah Susilowati, mengatakan warga Kota Gaplek itu mengalami luka pada bagian wajah, pendarahan di telinga, luka di bagian kepala depan, dan luka di bagian kepala belakang.

“Korban tiba di UGD sudah dalam kondisi tak bernyawa. Hanya bagian kepala yang luka berat. Tubuh, tangan, dan kaki tidak luka,” tuturnya saat ditemui wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya