SOLOPOS.COM - Logo Partai Demokrat. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Wonogiri menurunkan baliho bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono atau Anies-AHY di sejumlah lokasi wilayah Kabupaten Wonogiri.

Pencopotan itu dilakukan setelah muncul kabar bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, akhirnya memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai pasangan cawapresnya.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ketua DPC Partai Demokrat Wonogiri, Wawan Haryono, kepada Solopos.com, Jumat (1/9/2023), mengatakan kader-kader DPC Demokrat Wonogiri sudah mencopot baliho bergambar Anies-AHY atas perintah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat.

Hal itu dilakukan setelah Demokrat mengetahui Anies tidak memilih AHY sebagai pasangan cawapresnya pada Pilpres 2024. Wawan menyebut parpol pengusung Anies, Partai Nasdem, justru menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjadi bacawapres berpasangan dengan Anies.

Padahal sebelumnya, pada Senin (25/8/2023), Anies sudah menyampaikan pesan kepada AHY agar menjadi pasangannya. Demokrat menilai Partai Nasdem dan Anies telah mengkhianati Demokrat.

Apalagi PKB bukan merupakan partai yang masuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang di dalamnya ada Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

“Tadi malam, perintah dari DPP, kami langsung men-take down baliho bergambar Anies-AHY di beberapa lokasi di Wonogiri. Sebenarnya tidak banyak, hanya 12 baliho. Tetapi itu tindakan redaksional kami karena kami telah dikhianati. Kami langsung bergerak cepat, sampai tidak sempat mendokumentasikan,” kata Wawan.

Dia melanjutkan Partai Demokrat sudah meminta konfirmasi kepada Partai Nasdem dan Anies atas kabar tersebut. Mereka membenarkan Anies bakal dipasangkan dengan Cak Imin sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Reaksi PKB Wonogiri

Atas hal itu, Partai Demokrat menggelar rapat dan memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Partai Demokrat tidak lagi mendukung Anies Baswedan sebagai capres. 

“Keputusan final dari DPP, kami tidak lagi mendukung dan berkoalisi dengan mereka. Selanjutnya, kami kader di tingkat bawah menunggu langkah dan arahan dari DPP setelah keputusan ini. Jujur saja kami sangat kecewa terhadap keputusan Nasdem itu,” ujar dia.

Wakil Ketua Umum DPC PKB Wonogiri, Witanto, menyatakan sampai Jumat siang tidak ada instruksi atau pemberitahuan apa pun dari DPP PKB atas kabar Cak Imin dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.

DPP PKB belum memberikan pernyataan atau konfirmasi atas kabar tersebut. Dia menyebut kabar itu bagian dari dinamika politik menjelang Pilpres 2024. 

Witanto menyampaikan sebagai kader PKB di tingkat bawah, dia tetap akan tegak lurus dengan keputusan partai. Begitu juga DPC PKB Wonogiri  berharap Cak Imin atau Gus Muhaimin itu tetap akan menjadi cawapres terlepas dengan siapa akan dipasangkan.

Tetapi Witanto mengatakan apabila PKB benar akan berkoalisi dengan Anies dan masuk dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, kader PKB di akar rumput akan sedikit kesulitan ketika bergerak dalam memenangkan Pilpres.

Hal itu lantaran dalam koalisi itu, ada Partai PKS yang secara kultur dan paham banyak berbeda dengan PKB.

“Kemarin begitu muncul kabar Cak Imin menjadi pasangan Anies saja, para kader langsung bereaksi ramai terkait bagaimana nanti dalam perjalannya harus berdampingan dengan PKS. Kita tahu kultur kami dengan mereka kan berbeda. Jadi mungkin agak sulit,” kata Witanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya