SOLOPOS.COM - Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Sugeng Ahmady (kanan, baju putih) melakukan inspeksi mendadak ke ruang pegawai Dinas Sosial Pemkab Wonogiri, Kamis (15/1/2015).(Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Kedisiplinan pegawai di Wonogiri membuat tim gabungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Kota Wonogiri.

Solopos.com,WONOGIRI Seorang pegawai negeri sipil (PNS) Wonogiri kucing-kucingan dengan petugas tim gabungan yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) kedisipilnan pegawai ke Pasar Kota Wonogiri, Kamis (15/1/2015).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

PNS tersebut akhirnya lolos dari tangkapan petugas yang melakukan sidak kedisplinan pegawai dan kabur dengan mengendarai sepeda motor dinasnya. Namun, petugas sidak telah mencatat nomor polisi kendaraan dinas yang dipakai PNS tersebut.

Selain PNS yang kabur tersebut, petugas gabungan menemukan PNS dari luar Wonogiri yang keluyuran di Pasar Kota Wonogiri saat jam kerja hal ini tentunya telah melanggar kedispilinan pegawai. Ada pula PNS yang ketahuan keluyuran di Toserba Baru.

Petugas gabungan itu meliputi anggota Komisi I DPRD, anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat (Satpol PP dan Linmas), serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sidak untuk menertibkan PNS yang keluyuran pada jam kerja.

Kepala BKD Wonogiri, Rumanti Permanandyah, mengatakan PNS yang terjaring razia akan dipanggil dan dibina. “Kami [BKD] akan memanggil PNS tersebut sesuai rekomendasi anggota Komisi I DPRD Wonogiri, termasuk yang berhasil kabur di Pasar Kota Wonogiri. Pelat nomor sepeda motornya sudah kami catat,” ujar dia.

Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Sugeng Ahmady, mengatakan sidak PNS merupakan respons anggota DPRD terhadap masukan masyarakat. “Warga memberi masukan kepada anggota DPRD. Mereka risih melihat PNS keluyuran ke pasar tradisonal, swalayan, ataupun terminal saat jam kerja. Masukan itu kami tindaklanjuti dengan menggelar sidak sejak Selasa [13/1/2015],” kata Sugeng Ahmady.

Sugeng mengatakan sidak bertujuan meningkatkan kinerja aparatur negara. Berdasarkan pemantauan Solopos.com, Kamis (15/1/2015), sidak dilakukan ke beberapa tempat seperti Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Dinas Sosial, Swalayan Luwes, Pasar Kota Wonogiri, dan Toserba Baru. Wakil Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Zaenudin,  mengatakan sidak tak hanya merazia PNS yang keluyuran tetapi mendata jumlah PNS untuk dasar pengajuan kuota CPNS.

“Saat sidak ke Purwantoro, anggota Komisi I mendapatkan masukan di empat sekolah dasar hanya ada dua orang PNS. Padahal SD tersebut memiliki enam kelas sehingga mestinya butuh enam PNS. Selain itu tenaga medis di puskesmas setempat juga kurang. Kekurangan itu akan ditindaklanjuti dengan pengajuan kuota CPNS nanti,” jelas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya