Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
“Saya tidak hafal dari mana saja waria yang datang ikut voli dan fashion show itu. Tetapi berdasar informasi, turnamen itu diikuti tiga klub. Ketika mendengar teriakan dari beberapa anggota Ormas, waria yang ada di lapangan langsung lari menyelamatkan diri,” ujar sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian.
Menurut warga, para waria itu minimal sepekan sekali berlatih di lapangan voli tersebut. Namun mereka hanya latihan voli, tanpa melakukan fashion show. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Banaran, Suparminto, ketika ditanya tentang izin penyelenggaraan, menyatakan tidak pernah menerima permintaan izin penyelenggaraan. Karena itu dia juga mengaku tak banyak tahu persoalan tersebut.
“Saya tadi baru layat di tempat warga, jadi tidak tahu persis. Soal izin, sampai saat ini saya tidak atau belum pernah menerima izin tersebut,” terang dia.
Terpisah, Kapolsek Grogol, AKP Agus Setiyono, membenarkan adanya insiden di Banaran tersebut. Namun tak ada korban dalam kejadian tersebut. Lebih lanjut, Kapolsek yang mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Pri Hartono EL, menjelaskan selain adanya insiden di Banaran itu, pihaknya juga membubarkan sebuah pesta musik di Lapangan Telukan, Sukoharjo. Pentas musik yang diikuti sejumlah pemuda itu terpaksa dibubarkan karena tidak memiliki izin. “Semula kami mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya pentas musik di lapangan Telukan itu. Karena tidak punya izin, pentas tersebut pada sore tadi kami bubarkan,” terang dia.
ian