Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kini menjadi seorang kakek. Putra tunggalnya, Ilyas Akbar Almadani, kini telah memiliki anak hasil pernikahannya dengan Putri Rifqi Marindatama. Sejak cucunya lahir, Bupati kini memiliki kebiasaan baru.
Nama cucu Bupati Juliyatmono adalah Muhammad Jimbun Almadani. Nama ini diambil terinspirasi dari nama seorang Sultan Demak.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Kepada Solopos pada Selasa (23/5/2023) lalu, Bupati mengaku tak cawe-cawe dalam pemberian nama cucunya. Ia menyerahkan sepenuhnya penentuan nama kepada Ilyas dan Putri. Akhirnya ditentukan nama Muhammad Jimbun Almadani untuk bayi laki-laki yang lahir pada Jumat (19/5/2023) di RS JIH Solo tersebut.
Menurut Yuli, sapaan akrab Bupati, nama Jimbun Terinspirasi dari nama panggilan Raden Patah. Mengacu sejumlah sumber, Raden Patah adalah pendiri Kesultanan Demak dan memiliki gelar Panembahan Jimbun. Ia memimpin sebagai Sultan Demak yang pertama sejak 1500-1518.
Menurut kronik Tiongkok dari Kuil Sam Po Kong Semarang, Raden Patah adalah keturunan Tionghoa dan memiliki nama kecil Jin Bun tanpa nama marga di depannya, karena hanya ibunya yang berdarah Tionghoa. Jin Bun memiliki arti orang yang kuat.
Mengutip Wikipedia, Raden Fatah memiliki banyak nama, di antaranya Praba atau Raden Bagus Kasan (Hasan), Jin Bun dalam bahasa Tionghoa sehingga disebut juga Senapati Jimbun atau Panembahan Jimbun. Ia bergelar Sultan Shah Alam Akbar al-Fatah (1455–1518). Nama Patah sendiri berasal dari kata al-Fatah, yang artinya “Sang Pembuka”, karena ia memang pembuka kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.
Sebelumnya diberitakan Bupati Karanganyar Juliyatmono tengah berbahagia dengan kehadiran anggota keluarga baru. Ia baru saja dikaruniai seorang cucu pertama yang bernama Muhammad Jimbun Almadani.
Kelahiran sang cucu itu mampu memberikan warna baru di keluarga Juliyatmono. Yuli, begitu sapaan karibnya, mengaku telah menanti-nanti kehadiran sang cucu. Jimbun, begitu nama panggilan yang disematkan untuk cucu pertamanya itu.
“Sangat bahagia sekali. Kami juga sangat bersyukur dengan kelahiran Jimbun. Di rumah sekarang ada suara bayi,” kata Yuli saat dicegat wartawan seusai rapat paripurna di DPRD Karanganyar pada Selasa.
Kelahiran Jimbun merupakan jawaban atas doa yang selama ini ia panjatkan. Yuli selalu berdoa agar diberikan cucu yang sehat dan menjadi pewaris garis keturunannya. Doa itu selalu dipanjatkannya sejak sang cucu berada dalam kandungan anak mantunya. “Alhamdulillah cucu saya lahir sehat dan normal,” sambungnya.
Kini rutinitas harian Yuli mulai berubah sejak kehadiran Jimbun. Sebelum berangkat dan sepulang kerja, Yuli tak pernah absen untuk menengok sang cucu. Namun sayangnya, Yuli belum memiliki keberanian untuk menggendongnya. “Sing penting tak tengoki terus. Kami sangat bersyukur sekali,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
