SOLOPOS.COM - Tiga personel Jikustik memberi kejutan dengan tampil di panggung terbuka Taman Nyi Ageng Rakit, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, saat digelar pentas musik terapung dan festival perahu rakit di Rawa Jombor, Jumat (4/8/2023) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
Solopos.com, KLATEN — Ribuan warga yang menonton pentas musik dan festival perahu rakit di kawasan wisata Rawa Jombor, Desa Krakitan, Bayat, Klaten, dikejutkan dengan penampilan grup band papan atas Indonesia, Jikustik, Jumat (4/8/2023) malam.
Penampilan grup band asal Jogja itu sebelumnya tidak ada pemberitahuan ke publik. Nama band itu sejak awal publikasi tidak ada di daftar penampilan acara tersebut. Bahkan, ketika master of ceremony atau MC acara mengumumkan Jikustik bakal tampil para penonton kaget dan seolah tidak percaya.
Para penonton baru percaya dan sontak bersorak senang ketika tiga personel Jikustik yaitu Icha, Carlo, dan Adit naik ke panggung. Mereka kemudian membawakan dua lagu andalan yakni Setia dan Puisi.
Meski hanya tampil dengan dua lagu, kehadiran Icha cs sukses membikin suasana pentas musik di Taman Nyi Ageng Rakit kawasan wisata Rawa Jombor, Klaten, malam itu jadi spesial dan mendadak mellow.
Meski hanya tampil dengan dua lagu, kehadiran Icha cs sukses membikin suasana pentas musik di Taman Nyi Ageng Rakit kawasan wisata Rawa Jombor, Klaten, malam itu jadi spesial dan mendadak mellow.
“Saya tidak menyangka ini. Tadi ada selametan kebetulan Mas Carlo yang nge-drum di Jikustik juga warga Klaten. Jadi syukuran rumahnya, tiba-tiba diundang ke sini lihat acara ini, ternyata meriah sekali, terus dipanggil ke sini [panggung],” kata Icha.
Pentas musik itu kemudian ditutup dengan penampilan bintang tamu band asal Jogja, Ngatmombilung, yang bikin penonton ambyar bareng. Pentas musik dan festival perahu rakit yang digelar Pemkab melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten itu menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi ke-219 Klaten dan menyambut HUT ke-78 RI.
Alhasil, rombongan Bupati harus turun di sisi utara Rawa Jombor dan lanjut menumpang perahu rakit melintasi waduk tersebut menuju ke Taman Nyi Ageng Rakit.
Pentas musik yang digelar gratis itu dipusatkan di panggung terbuka Taman Nyi Ageng Rakit berlatar pemandangan Rawa Jombor Klaten. Sejak sore, band-band lokal tampil menghibur penonton yang terus berdatangan.
Suasana tak kalah meriah terlihat di perairan Rawa Jombor. Sebanyak 25 perahu rakit berderet di tepian waduk tepat di belakang panggung terbuka.
Sembari membawa penumpang, perahu-perahu itu ke tengah Rawa Jombor dan membikin formasi 219 sesuai angka Hari Jadi Kabupaten Klaten tahun ini. Gemerlap lampu hias di masing-masing perahu rakit membikin suasana Rawa Jombor malam itu warna-warni.
“Malam ini di Taman Nyi Ageng Rakit ada pentas musik terapung dan festival perahu rakit. Luar biasa event malam ini termasuk pengunjungnya luar biasa dengan hiburan yang mellow-mellow. Masyarakat sangat antusias menyaksikan dan menikmati suasana malam ini,” kata Sri Mulyani kepada wartawan.
Lebih lanjut, Mulyani berharap perahu rakit bisa menjadi daya tarik wisata baru di kawasan Rawa Jombor. Soal keamanan perahu rakit, Mulyani meyakini para pelaku usaha perahu wisata sudah memperhatikan faktor keamanan dari masing-masing perahu.
Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, mengatakan pentas musik terapung dan festival perahu rakit baru kali pertama itu digelar di Rawa Jombor. Rangkaian kegiatan itu dimaksudkan untuk mengangkat potensi wisata Rawa Jombor meskipun pengelolaan waduk itu ada di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
“Harapan kami potensi-potensi yang ada di Rawa Jombor bisa terangkat,” kata Nugroho. Ketua Paguyuban Perahu Wisata Tradisional Rawa Jombor, Sutomo, berharap event itu bisa digelar rutin setiap tahun.
“Kami menyambut baik acara ini. Harapan kami dengan event ini bisa mendongkrak pariwisata di Rawa Jombor termasuk perahu wisata,” kata Tomo saat ditemui di sela acara.