Soloraya
Kamis, 7 Februari 2013 - 15:49 WIB

KEKERASAN POLISI: Dituduh Curi Burung, Seorang Pengamen Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Susanto, 30, warga Lingkungan Salak RT 004/RW 003 Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri terbaring di Bangsal Anggrek Nomor 9 RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS), Kamis (7/2/2013). Ia diduga dianiaya sejumlah aparat kepolisian karena dituduh terlibat pencurian burung pada 2011. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Susanto, 30, warga Lingkungan Salak RT 004/RW 003 Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri terbaring di Bangsal Anggrek Nomor 9 RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS), Kamis (7/2/2013). Ia diduga dianiaya sejumlah aparat kepolisian karena dituduh terlibat pencurian burung pada 2011. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Seorang pengamen yang juga menjadi tukang ojek, Susanto, 30, warga Lingkungan Salak RT 004/RW 003, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri diduga dianiaya beberapa aparat kepolisian. Pasalnya, ia dituduh terlibat pencurian burung bersama beberapa rekannya.
Advertisement

Saat ini, Susanto, tengah dirawat di Bangsal Anggrek Nomor 9 RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri dengan luka memar di hampir seluruh tubuhnya. “Kelingking tangan kanan patah. Kaki, perut, punggung, rasanya sakit semua karena dipukul dan ditendang. Ini, saya sampai kencing darah. Leher juga dijerat pakai tali tas yang saya bawa saat ngamen,” kata Susanto saat ditemui wartawan di RSUD SMS, Kamis (7/2/2013).

Setelah dijerat pakai tali tas itu, lanjut dia, pandangannya langsung gelap dan tidak sadarkan diri. Menurutnya, ada lebih dari lima orang yang melakukan penganiayaan itu. “Saya juga sempat disetrum di betis bagian kanan. Intinya, agar saya ngaku kalau terlibat pencurian burung Labet [Love Bird]. Padahal, kasus itu sudah tahun 2011 lalu,” ujarnya.

Susanto dituduh terlibat kejadian itu karena rekannya yang bernama Totok ditangkap terlebih dulu beberapa waktu lalu. Akhirnya, dari hasil interogasi polisi, kemudian muncul nama Angga dan kemudian muncul namanya. “Saat saya menunggu pelanggan ojek di agraria, tiba-tiba saya dibawa pakai mobil plat hitam. Saat itu, Senin [4/2/2013] sore. Saya lalu dibawa ke Polsek Selogiri. Di salah satu ruang saya dipukuli. Saat itu, ada yang dari Sukoharjo dan polsek lain,” imbuhnya.

Advertisement

Setelah dipukuli, ia lalu dibawa ke Polres Wonogiri. Menurutnya, rekannya yang bernama Totok yakni warga Kartasura, sekarang berada di Polres Sukoharjo dan Angga masih berada di Polres Wonogiri. Saat di Polres, ia lalu diinterogasi dan baru diperbolehkan pulang pada Rabu (6/2/2013) sore. “Saat itu, Susanto dijemput teman-temannya. Sampai di rumah, ia tidak kuat jalan dan ambruk hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit ini,” kata Tukiman, 56, ayah korban saat dijumpai wartawan tengah menemani anaknya di rumah sakit.

Tukiman menambahkan dari pengakuan anaknya, selama berada di Polres tidak mengalami tindak kekerasan tetapi tidak ada penanganan medis. Ia pun mengaku kecewa atas perlakukan tersebut karena selama ini ia tidak pernah memukul anaknya itu. Ia ingin melanjutkan kasus tersebut dengan melaporkan ke polisi. “Biaya rumah sakit kalau bisa ditanggung oleh orang-orang yang memukul anak saya. Padahal dari kecil sampai besar, orangtuanya saja belum pernah memukulnya,” imbuhnya.

Kasi Pelayanan Medik, Adhi Dharma, mewakili Direktur RSUD dr SMS, Setyarini, mengatakan jari kelingking mengalami patah tulang akibat pukulan benda keras. Sedangkan luka lainnya dan penyebab kencing darah, masih dilakukan pemeriksaan organ dalam. “Saat ini masih ada pemeriksaan lanjutan untuk organ dalam. Apakah ada saluran kencing, bagian ginjal atau kandung kemih yang mungkin ada luka dalamnya sehingga terjadi kencing darah. Untuk bagian leher, terutama tenggorokan sampai saat ini tidak ada kesulitan bernapas jadi tidak apa-apa,” katanya saat ditemui wartawan di RSUD dr SMS.

Advertisement

Terpisah, Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, mengatakan belum mendapat laporan terkait kejadian itu. “Saya belum dapat laporan. Nanti akan saya cek dulu,” ujarnya singkat kepada wartawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif