SOLOPOS.COM - Ratusan warga mendatangi rumah tersangka kasus pengarakan siswi SMP, S di kawasan Kecamatan Karangmalang, Sragen, Minggu (1`7/1/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kekerasan terhadap anak di Sragen menggugah keprihatinan banyak pihak.

Solopos.com, SRAGEN —  Ribuan orang Minggu (17/1/2016), memadati kediaman pengarak siswi SMP Sragen di Karangmalang.  Dari berbagai penjuru wilayah Solo hingga Ngawi mereka digerakkan adanya isu rekonstruksi. Selain itu, rencana gerakan pengumpulan 1.000 sandal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

P, warga Karangmalang,  sengaja datang ke desa pengarak siswa SMP mengaku datang karena akan melihat pengumpulan 1.000 buah sandal. “Saya ingin menghitung sendal yang rencana ditumpuk di depan rumah Sukamto itu,” ujar P sembari nyengir saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Warga dari luar Karangmalang juga ikut hadir, seperti dari Banaran Kecamatan Sambungmacan, Teguhan Sragen Kota, dan Kedawung. Banyak mobil yang mondar-mandir di jalan itu dengan pelat luar Sragen, seperti pelat Jakarta, Boyolali, Solo, Sukoharjo, dan Ngawi.

Bayan di kawasan Karangmalang, Sd, pun tak tahu menahu tentang pemicu seribuan warga yang berkumpul di depan rumah Sukamto. Dia mengatakan banyak warga yang ingin tahu keadaan rumah Sukamto yang mencermarkan desa karena mengarak gadis perempuan dalam keadaan tanpa busana

“Selain itu saya mendengar ada gerakan pengumpulan 1.000 sendal di rumah Sukamto. Informasi itu mengalir secara gethok tular yang sumbernya dari Internet,” katanya.

Kendalikan Situasi

Kapolsek Karangmalang AKP Agus Irianto mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo juga turut terjun ke lapangan untuk mengamankan situasi. Dia menyatakan tidak ada rekonstruksi.

“Kalau pun ada rekonstruksi ya tidak hari ini [kemarin] dan tempatnya tidak mungkin di sini karena bisa memicu kebencian masyarakat lainnya. Selain itu, tidak ada aksi penggalangan 1.000 sendal. Saya sudah mengumpulkan perangkat desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk konfirmasi terkait rencana itu,” kata Kapolsek saat ditemui wartawan di kawasan Karangmalang.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com, wacana pengumpulan 1.000 sandal jepit santer beredar di forum internet. Di laman Facebook Kumpulan Wong Sragen rencana ini beberapa kali diposting oleh netizen.

Sri, 38, warga di Karangmalang, juga mengaku mendengar pengumuma itu dari mobil keliling di kampungnya.  “Sebelumnya ada mobil keliling kampung yang menyampaikan pengumuman itu. Pengumumannya seperti mau ada pertandingan sepakbola,” kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya