SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan tehadap anak (liputan6.com)

Kekerasan terhadap anak, korban pengarakan siswi SMP di Sragen ingin curhat kepada dua tokoh di Indonesia.

Solopos.com, SRAGEN–Korban pengarakan siswi SMP dalam kondisi tanpa busana, RS, 14, ingin mencurahkan isi hati (curhat) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kak Seto.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Perasaan tersebut diungkapkan RS kepada Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen, Sugiyarsi, yang selama ini berusaha memperbaiki psikologisnya, Kamis (21/1/2016).

Sugiyarsi bercerita tentang keinginan RS seusai  Salat Duha di Markas APPS Sragen yang terletak di Desa Blimbing, Sambirejo. Sugiyarsi berencana membawa RS ke orang tuanya di kawasan Karangmalang karena ada pendampingan kasus anak di Pengadilan Negeri (PN) Sragen.

“Saat mau berangkat itulah tiba-tiba anak itu bilang mau bertemu Kak Seto dan Jokowi. Katanya mau curhat karena ada permintaan kepada Kak Seto dan Jokowi. Saya enggak tahan mendengar perkataan itu. Saya lari ke kamar mandi karena tak mampu menahan tangis,” kisah Sugiyarsi kepada Solopos.com, Kamis.

Sugiyarsi juga menyampaikan peristiwa saat mengajak RS makan di sebuah warung di Sambirejo bersama anaknya. Dia mengatakan saat di warung itu RS menyampaikan keinginannya tinggal terus bersama Sugiyarsi.

Keinginan RS itu disampaikan langsung kepada anak kandung Sugiyarsi yang akhirnya sampai ke telinga Sugiyarsi. “Ia juga ingin sekolah di Sambirejo. Saya sebagai seorang ibu ikut trenyuh,” ujarnya.

Sugiyarsi menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak, terutama pihak-pihak yang memberi bantuan berupa pakaian muslimah dan kebutuhan lainnya. Dia menyampaikan ada seorang guru madrasah tsanawiyah di Sambirejo yang siap menerima RS sekolah sembari ikut membimbing gadis itu sebagai perempuan yang salihah.

“Kalau saya tergantung bocahe [anaknya] maunya bagaimana. Selain itu, saya juga meminta Dinas Sosial untuk membantu kesembuhan ibu kandung RS yang lumpuh karena kecelakaan lalu lintas saat merantau di Jakarta beberapa pekan terakhir. Ibu angkat RS juga diupayakan mendapat bantuan ternak untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” kata dia.

Di sisi lain, Sugiyarsi mendapat konfirmasi dari Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen tentang penanganan kasus pengarakan RS yang dilakukan Sukamto sekeluarga. “Rabu (20/1/2016), RS sudah dimintai keterangan untuk kali kedua di Polres Sragen. Saya sendiri yang mendampingi RS. Berita acara pemeriksaan (BAP) RS sudah selesai. Tinggal BAP untuk kasus pencuriannya yang belum. Saya yakin kasus pencuriannya akan diselesaikan secara diversi,” ujar Sugiyarsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya