Soloraya
Kamis, 14 Januari 2016 - 20:09 WIB

KEKERASAN TERHADAP ANAK : Netizen KWS Serukan 1.000 Sandal, KNPI Sragen Ajak Aksi Damai

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Postingan gerakan 1.000 sandal sebagai bentuk keprihatinan atas kasus di Karangmalang Sragen, Kamis (14/1/2016) (Facebook)

Kekerasan terhadap anak di Sragen yang menimpa siswi SMP Sragen mengundang keprihatinan banyak pihak.

Solopos.com, SRAGEN — Kasus siswi SMP Sragen asal Karangmalang yang diarak tanpa busana keliling kampung karena dituduh mencuri mengundang keprihatinan banyak pihak, salah satunya netizen di media sosial. Netizen grup di Kumpulan Wong Sragen (KWS)–yang merupakan komunitas wong Sragen di beberapa wilayah–menyerukan gerakan 1.000 sandal.

Advertisement

Sandal-sandal tersebut nantinya akan diberikan kepada Sukamto–pengarak siswi SMP Sragen yang dilucuti pakaiannya dan diarak keliling kampung.

“Mohon maaf saudara-saudara saya sebagai warga Karangmalang Sragen amat sangat malu atas tingkah laku Bapak Sukamto dan istrinya yang mempermalukan anak gadis belia itu. Mohon kepada pihak berwajib untuk menindaklanjuti kasus ini. Mari warga Sragen semua kumpulkan sendal dan pakaian kalian untuk disumbangkan kpd Bapak Sukamto dan ibu,” tulis akun Dhimas Ragil Saputra, Rabu (13/1/2016).

Advertisement

“Mohon maaf saudara-saudara saya sebagai warga Karangmalang Sragen amat sangat malu atas tingkah laku Bapak Sukamto dan istrinya yang mempermalukan anak gadis belia itu. Mohon kepada pihak berwajib untuk menindaklanjuti kasus ini. Mari warga Sragen semua kumpulkan sendal dan pakaian kalian untuk disumbangkan kpd Bapak Sukamto dan ibu,” tulis akun Dhimas Ragil Saputra, Rabu (13/1/2016).

Senada disampaikan akun Aulia Wijaya yang memosting Kamis (14/1/2016) pukul 10.10 WIB. “Petisi seribu sandal untuk Soekamto ….. mari bergerak lur tunjuk kan ke para mafia kampung bahwa tindakan mereka yang arogan selalu mendapat kecaman dari masyarakat luas…. masih banyak kasus kasus kecil seperti ini yang terkadang hukumanya lebih memalukan dari koruptor hanya karena ketimpangan sosial…….Kita berikan shock terapi.”

 

Advertisement

 

Sementara itu, Ketua  Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sragen, Taufiq Nugroho, mendesak kepada aparat penegak hukum agar mengusut tuntas pelaku kekerasan terhadap anak itu dan segera menuntaskan kasusnya.

“Kalau perkara itu tidak tuntas berarti aparat membiarkan tindakan main hakim sendiri,” ujarnya, Rab (14/1/2016).

Advertisement

Taufiq berencana menggelar aksi damai untuk mendesak aparat kepolisian agar segera menangkap pelaku kejahatan anak itu.

Aksi rencananya diadakan di depan Mapolres Sragen selepas ibadah Salat Jumat. Kapolsek Karangmalang AKP Agus Irianto mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo memproses laporan S alias K terhadap kasus pencurian yang dilakukan R.

 

Advertisement

Sukamto, 50, Istri Sukanto Wiji Lestari, 37 dan adik Sukamto, Sukarno 47, ditangkap polisi terkait kasus siswi SMP Sragen yang dituduh mencuri dan diarak tanpa busana keliling kampung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif