SOLOPOS.COM - Koalisi organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sragen menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan R, siswi SMP saat diarak dalam keadaan telanjang di Jl. Ahmad Yani Sragen, Jumat (15/1/2016). (M Khodiq Duhri/JIBi/Solopos)

Kekerasan terhadap anak, siswi SMP Sragen diarak tanpa busana keliling kampung.

Solopos.com, SRAGEN — Aparat Polres Sragen hingga kini belum mendapat laporan terkait beredarnya video dan foto pengarakan siswi SMP tanpa busana yang diunggah ke media sosial.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, mengaku belum mengetahui adanya informasi seputar beredarnya video dan foto pengarakan siswi tanpa busana di sejumlah laman media sosial.

Oleh karenanya, polisi belum mengambil sikap terkait informasi itu. ”Kami belum tahu ada informasi semacam itu [beredarnya video dan foto di media sosial]. Kami melakukan penyidikan berdasar prosesnya [pelanggaran] saja. Kalau kasusnya sudah memenuhi unsur [tindak kriminal] ya sudah diproses hukum saja,” kara Ari Wibowo saat ditemui wartawan di kompleks Mapolres Sragen, Jumat (15/1/2016).

Sementara itu, Sekretaris Kompak HAM Sragen, Dalimin, mengaku masih menyelidiki nama akun Facebook yang telah mengunggah video dan foto pengarakan siswi SMP tanpa busana itu.

Berdasar informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat, video dan foto itu sudah diunggah oleh seorang anak yang masih duduk di bangku SMP.

”Menurut informasi yang kami dapat dari masyarakat sekitar, unggahan video dan foto itu sudah memiliki banyak komentar. Ada banyak komentar yang meminta video dan foto itu dihapus saja karena tidak layak ditonton. Namun, sampai sekarang, saya belum mengetahui nama akun Facebook yang telah mengunggah video dan foto itu,” jelas Dalimin saat ditemui di RM Ayam Geprek.

Dalimin mengaku sudah mengecek Youtube untuk memastikan apakah video itu diunggah ke laman itu. Dia memastikan tidak ada video pengarakan siswi telanjang yang diunggah ke laman Youtube. ”Apa mungkin video dan foto itu sudah dihapus oleh akun yang mengunggahnya? Saya tidak tahu,” paparnya.

Dalimin bermaksud menjadikan video dan foto yang diunggah di media sosial itu sebagai bukti untuk menjerat Sukamto bersama istri, Wiji Lestari dan Sukarno, adik Sukamto. Video dan foto di media sosial itu juga bisa dijadikan bukti untuk menjerat pemilik akun yang telah mengunggahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya