Soloraya
Kamis, 13 Agustus 2020 - 11:15 WIB

Kekeringan Belum Melanda Karanganyar, Wah Hebat Nih...

Candra Mantovani  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi, Kekeringan (dok-Solopos.com)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Fenomena kekeringan yang terjadi pada 2019 belum terulang lagi pada musim kemarau 2020 di Karanganyar.

Tercatat, hingga Rabu (12/8/2020) belum ada sama sekali permohonan penyaluran air bersih ke wilayah-wilayah yang sebelumnya dipetakan rawan kekeringan.

Advertisement

Ihwal situasi kekeringan tersebut dijelaskan oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, kepada Solopos.com, Rabu.

Sah! Ini Lokasi Pengadaan Tanah untuk Proyek Tol Solo-Jogja di Karanganyar & Boyolali

Advertisement

Sah! Ini Lokasi Pengadaan Tanah untuk Proyek Tol Solo-Jogja di Karanganyar & Boyolali

Dia menjelaskan hingga saat ini wilayah-wilayah yang sebelumnya dilanda bencana kekeringan masih belum mengajukan permohonan bantuan air bersih. Salah satunya diduga disebabkan kemarau tahun ini yang tidak sekering tahun lalu dan beberapa faktor pendukung geografis lainnya.

“Wilayah Karanganyar dekat dengan kantong air Gunung Lawu. Itu salah satunya karena kantong airnya tidak mengering tahun ini. Apalagi PDAM kemarin juga sudah berkoordinasi dengan kami dan membangun instalasi jalur air yang baru di wilayah utara. Kami rasa mitigasi kekeringan 2019 kemarin berjalan baik melihat kondisi saat ini,” terang Sundoro.

Advertisement

Sundoro juga menjelaskan kondisi kekeringan di Karanganyar juga langsung dipantau BPBD Provinsi Jateng. Pihaknya melaporkan situasi terkini masih tergolong aman dari bencana kekeringan dibandingkan kemarau tahun lalu.

Sebelumnya, Sekretaris BPBD Karanganyar, Aris Indriyanto, memetakan lima wilayah yang rawan kekeringan di Karanganyar. Kelima wilayah tersebut antara lain di Jumantono, Jumapolo, Jatipuro, Jatiyoso, dan Gondangrejo.

Update Covid-19: Lampaui Jatim dan DKI, Jateng Catatkan Jumlah Kematian Tertinggi

Advertisement

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Jawa Tengah, Tuban Wiyoso, menjelaskan prediksi BMKG untuk kemarau tahun ini tidak sekering tahun sebelumnya.

“Prediksi kami tahun ini tidak sekering tahun kemarin. Tapi tetap saja ada potensi kekurangan air bersih ketika musim kemarau. Jadi imbauan kami warga harus tetap waspada dan bersiap dengan risiko tersebut dan suhu yang semakin tinggi pastinya,” beber dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif