Kekeringan Boyolali memaksa warga di Musuk dan Juwangi membeli air.
Solopos.com, BOYOLALI — Dampak musim kemarau mulai dirasakan masyarakat Boyolali. Warga di sejumlah desa di dua kecamatan, yakni Musuk dan Juwangi kekurangan air bersih.
Kepala Desa Jemawa, Kecamatan Musuk, UntungWidodo, menyampaikan warga membeli air dari tangki keliling yang dijual pihak swasta.
“Harganya Rp200.000 per 6.000 liter. Bahkan di Desa Sangup ada yang beli hingga Rp250.000 per 6.000 liter,” kata dia kepada