SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan di Soloraya (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kekeringan Boyolali terus meluas, terutama di Kecamatan Wonosegoro.

Solopos.com, WONOSEGORO — Dua desa yang di musim kemarau tahun-tahun sebelumnya aman dari kekeringan, mulai menambah daftar peta wilayah kekeringan Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, pada kemarau 2015 ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Camat Wonosegoro, Edi Kristiawan, dua dukuh dari dua desa di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, yang sebelumnya aman kekeringan, yakni Dukuh Mongkrong, Desa Karangjati; dan Dukuh Depok, Desa Ketoyan, mulai kekeringan. Dari kedua dukuh tersebut, yang terparah ada di wilayah Dukuh Mongkrong, Desa Karangjati, Wonosegoro.

Sementara itu di Dukuh Depok, Desa Ketoyan, masih masuk dalam daftar waspada. Hal tersebut karena meski sebagian besar sumber air warga mulai mengering, untuk sementara ketersediaan air masih mencukupi, belum ada laporan permohonan dropping air dari warga.

“Dua desa yang saya sebutkan tadi juga baru kali ini terindikasi kekeringan. Sebelumnya meski wilayah lain kering, di dua desa tersebut sumber air warga tidak pernah sampai menyusut,” kata dia saat dijumpai Solopos.com setelah penyaluran dua tanki air bersih dari Polres Boyolali di Dukuh Ngasinan, Desa Garangan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Rabu (5/8/2015).

Lebih lanjut, Edi menerangkan dari sejumlah desa yang menjadi langganan kekeringan, beberapa di antaranya sudah mendekati parah. Sejumlah desa tersebut adalah Desa Garangan, Bojong, Jatilawang, Gunungsari, dan Bengle.

Sebagai upaya antisipasi, Kecamatan Wonosegoro telah berkoordinasi dengan badan Kesra Boyolali. Menurutnya, selain wilayah Boyolali, Bakorwil, juga masih harus membagi dropping air ke tiga Kabupaten lainnya, yakni Sragen, Wonogiri, dan Karanganyar.

Sementara itu, Kapolsek Wonosegoro, AKP Joko Widodo, mengatakan 10 tanki air bersih akan dikirim secara berkala di sejumlah wilayah Wonosegoro yang saat ini mengalami kekeringan parah. Pada Rabu tersebut, dropping 4 tanki air diawali dengan 2 tanki di Dukuh Ngasinan, Desa Garangan sekitar pukul 10.30 WIB, yang disusul dengan 2 tanki sisanya di Dukuh Bercak Lor, Desa Bercak, Wonosegoro di sore hari. Sementara itu dropping 6 tanki selanjutnya akan dijadwal menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi di lapangan.

“Air di sini sudah pada mengering. Ada sisa-sisa di belik tegalan, tapi airnya sebagian keruh. Paling untuk minum ternak,” tutur Sudini, 60, warga RT 001/RW 005 Dukuh Ngasinan, Desa Garangan, Wonosegoro, Boyolali, saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya