Soloraya
Jumat, 18 September 2015 - 17:15 WIB

KEKERINGAN BOYOLALI : Mobil Tangki Cuma 7 Unit, Dropping Air Terhambat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi truk tangki air bersiap mengirim bantuan air. (Dok/JIBI/Solopos)

Kekeringan Boyolali melanda sejumlah wilayah. Sayangnya mobil tangki yang dimiliki pemkab terbatas.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali hanya mampu menyediakan tujuh mobil tangki untuk dropping air  di 48 desa yang mengalami kekeringan.

Advertisement

“Lima tangki milik PUDAM [Perusahaan Umum Daerah Air Minum], satu tangki milik DPU dan ESDM [Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM], itu juga serabutan dengan kebutuhan siram-siram taman, dan satu lagi milik Bagian Kesra Setda Boyolali,” kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Purwanto, Jumat (18/9/2015).

BPBD hingga saat ini belum memiliki mobil tangki untuk dropping air bersih. Keterbatasan armada tangki ini menghambat penyaluran bantuan air di Boyolali.

Tingginya permintaan air bersih, kata dia, tidak sebanding dengan ketersediaan armada. Belum lagi jika dropping air dilakukan ke wilayah Juwangi atau Kemusu. “Sudah jaraknya jauh, dua kali pengiriman saja bisa sampai tengah malam. Dengan kendala ini kami minta warga di wilayah kekeringan lebih bersabar,” kata dia.

Advertisement

Tahun depan, BPBD mengusulkan pengadaan dua unit mobil tangki ke APBN melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan APBD Boyolali tahun 2016.

Sementara itu, bantuan air bersih dari pihak swasta terus mengalir. Setelah mendapat bantuan dari BRI Boyolali sebanyak 120 tangki pada Rabu (16/9/2015), Lembaga Amal Zakat Nasional Bank Syariah Mandiri (BSM) juga mengirimkan 50 tangki air bersih ke empat kecamatan yang mengalami krisis air, yakni Musuk, Wonosegoro, Juwangi, dan Kemusu, Jumat (18/9/2015).

“Bantuan dari pihak swasta ini sangat membantu di tengah anggaran pemerintah daerah yang sangat terbatas,” imbuh Kabag Kesra Setda Boyolali, Dadar Hawantoro.

Advertisement

Sementara Pj Bupati Boyolali, Sri Ardiningsih, menjelaskan dari anggaran senilai Rp105 juta yang disediakan APBD untuk penanganan kekeringan, hingga saat ini baru terealisasi Rp25 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif